Kamu Menyapaku

Aku merindukanmu. Satu hal yang baru kusadari siang ini, di ujung waktu zhuhur yang begitu menyilaukan. Merindukanmu membuatku kembali teringat, ah, mungkin lebih tepatnya mengingat karena aku memang sengaja ingin melihat wajahmu dalam anganku. Aku mengingat bentuk perhatianmu yang kau siratkan dalam kemarahan ataupun kekesalanmu. Kau tunjukkan itu semua dalam sapaan maya mu, sms darimu. Aku suka pertanyaan-pertanyaan basimu, menanyakanku sudah makan, sedang apa, bla bla bla. Tapi kau tak pernah mendapat jawaban atas pertanyaanmu, haha, maafkan aku yang tidak pernah serius membalas pesan singkatmu.

Satu hal yang kusukai dari pesan singkatmu, kau menyapaku. Kau benar-benar menyapaku. Di saat aku sendirian menunggu sesuatu kau menyapaku untuk mengusir kebosananku. Di saat aku sendiri dalam ketakutan kau hadir menyapaku sekedar mengalihkan perhatianku. Di saat malam datang bersama kewajiban-kewajiban yang belum kuselesaikan, kau datang menyapaku, menyemangatiku, . Ketika malam semakin hilang dan mata sulit untuk terpejam, lagi-lagi kau menyapaku, mengingatkanku untuk memenuhi hak-hak tubuhku.


Ah, tapi sekarang, kenapa kau tak menyapaku sekedar untuk mengusir kerinduanku ?

Komentar