Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Kata-Kata Yang Tidak Kau Dengar

Gambar
Pict. We Heart It Sebab memandangmu dari kejauhan adalah kebahagiaanku. Sebab aku selalu mengagumi gerak-gerik bibirmu mengikuti kata satu per satu. Pun jari telunjukmu menyusuri satu per satu kalimat yang ingin kutahu. Seringkali tanpa sadar aku menutup mulut sebab penuh dengan tawa gemas melihatmu membenarkan letak kacamata, tentu dari jarak yang tidak kau tahu. Sesekali kau tersenyum, aku ingin menjadi buku yang kau baca meski memang segala tentangku selalu mudah untukmu. Aku tidak mengerti, kenapa aku begitu sederhana? Begitu mudah jatuh padamu meski kau tidak seberjuang itu. Aku ingin melihatmu jatuh cinta, entah pada apa atau siapa. Aku ingin melihatmu tersesat pada apa-apa yang kau suka, menangkap ekspresimu dalam banyak rupa. Sesekali, aku ingin melihat apa kau memiliki rona yang sama saat kita berjumpa. Tak apa, toh aku bukan apa-apa yang selalu kau doakan pada sujudmu pukul dua. Pun tak mengapa jika pada akhirnya aku bukan siapa-siapa sebab dilema tak memberiku jaw

Jauh

Gambar
Tidak ada lagi percakapan yang menghangatkan di balik selimut malam, juga tidak ada lagi percakapan yang mengetuk jendela sebagai pengantar sarapan sebelum mengecup rutinitas tanpamu di pagi hari. Kalaupun ada, percakapan hanya untuk menyakiti. Tidak ada lagi lengan-lengan setia untuk setiap pelukan, yang direntangkan dengan senyuman untuk mengawali aktivitas yang selalu melahirkan rindu yang tak sudah-sudah. Tidak ada lagi dekap erat dariku yang selalu mengingatkan bahwa kau kuat dalam pekat sebab aku menemukanmu dalam gelap. Kalaupun ada, pelukan hanya kau berikan sebagai pengantar perpisahan. Tidak mudah rasanya menjadi seorang yang menyimpan kenangan sedang kau tak pernah berpikir bahwa kita pernah ada dalam sebuah perjalanan. Aku ingin pulang ke rengkuhmu saat hati ini tidak baik-baik saja. Sebab selalu begitu saat pikiranku dilema, kau biarkan lengan-lengan setia menyambut lelah dan airmata. Dulu. Apa sekarang masih bisa? Bolehkah? Kau pernah berkata hidup haruslah terus

To The New Girl In His L

Dear Friend of friend, Congrats! He chooses you. I know it's a little bit awkward to talk to you like this, we never met before and don't know completely each other. I apologize for disturbing you with this letter like a best friend when you absolutely have no idea who-i-am. But at least, we fall for same person or maybe right now, he is in your lap, under blanket, and enjoy the night. I was an idiot to let him go, to give up on 'us'. Well, it's never exist... Anyway, let me tell a thing or two about this boy, hoping you can be wiser than i was, or maybe you know him better than me... He isn't humorous, don't push him joking with you because he definitely have no idea how it can be. He can't even make jokes for you. It doesn't mean he is an arrogant, he just don't know answering your kidding but you should know he loves looking at you when you're laughing. He will stare at you for a while and be thankful that have you in his life.

We Were Almost Together

Gambar
pict. we heart it One evening i met you for the first time, i could barely see your face. It was almost 9. There was a candle in the middle of us and our friends. It would just be like any other Thursday. I was kind of sleepy and had no idea who you are and the others. Then we started to chit chat, introduced ourselves, giggled, and many more. You told us about your dreams, ambitions, and sometimes you made a joke. I have a favorite habit that is  getting lost in listening people. I'm enjoying their gestures when they're talking about their lives, especially loving their gaze. I will be just quiet, stare at them, and nod my head without realize it. Perhaps, it was what made you looked nervous that night. I could see you looked away when our glance bumped into each other many times. And that was cute. After hours, we ended our nice conversation, and shook hands like an old friend. The next day, i didn't know what happen to us. I always found us staring at each oth