Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

SELAMAT ULANG TAHUN (1)

Gambar
Dari segala hari, memang malam yang paling banyak memberiku ruang untuk melebur dalam kata. Meski tak pernah ku tengok bagaimana situasi malam yang selalu melirik. Tak ada angin malam yang klasik, para bedebah deadline yang sibuk mengusik, sedang tak ingin ku tampik. Tubuhku sudah ingin menyebut namamu, ayah. Hingga tak ku balas lelah yang sudah menggelitik kelopak mata, karena awal rindu perlahan tapi pasti telah menandai pori-pori pergelangan tanganku. Kembali menceritakan tentangmu, agar dunia terus mengingatmu meski nyatanya tak memiliki lupa. Atau mungkin hanyalah alasan bagiku untuk merinci setiap sinar hatimu yang tak pernah selesai aku hitung sampai batas belas usiaku. Ya, memang dirimu tercipta tidak untuk dihitung, karena bagaimanapun memilikimu, aku beruntung. Seminggu setelah hari lahirmu, itulah mengapa lahir pula cerita ini untukmu... Ayah. Adalah satu dari bagian orang tua. Adalah satu dari lengkapnya keluarga. Adalah satu dari syahdunya sajadah. Adalah

We Stood There

Gambar
Terlalu banyak yang kupikirkan tentangmu. Banyak dan acak. Tiap sudut pada persegi empat kamarku tampak hambar namun berputar-putar tak mampu menyusun kepingan-kepingan momen pergerakanku bersamamu. Berlembar-lembar rindu masih terjaga meski malam tak lagi muda. Penuh barisan tanya, kata-kata cinta, dan ribuan penasaran yang selalu berujar 'kau, kau, dan temu'. Mungkin jika mampu bicara, cermin pun akan mengatakan aku ini orang yang membingungkan. Terlalu jahat kusebut dirimu adalah pelarian, yang nyatanya akan menyakitiku (nanti) karena kamu tidak tahu (lagi). Caramu menangkapku sama seperti dia yang ada di seberang pulau ini. Entahlah, atau mungkin aku yang menyerahkan diriku pada tatapanmu, tatapan kita, tanpa sengaja. Sering aku mendapati diri ini di kedua mata itu, hangat dan menenangkan. Aku sadar telah terburu-buru mengatakan ini cinta, terlalu cepat. Padahal boleh jadi ini adalah suka, nyaman yang kuletakkan pada kesan pertama yang kebetulan sama. Aku ingin

Lika Liku Luka

Gambar
Cinta. Aku belum bisa lari kemana-mana selain untuk berbicara tentang-ini. Entah apa yang orang sebut tentang aku yang-belum-bisa-move-on, sedang aku sendiri dalam kebingungan bahwa memang apalagi yang bisa kulakukan setelah bisa-move-on selain kembali lagi berbicara tentang-ini dari sudut pandang yang berbeda. Dari mencari, menemukan, merasakan, melakukan, memikirkan, berjauhan, bahkan sampai ujung yang tidak pernah kudengar semua mengamini yaitu menyakiti, disakiti, dan pisah.  Cinta. Adalah perayaan atas tawa bahagia, sedih dan airmata. Adalah warna dalam gelap; kelabu dalam jingga, hitam dalam secuil putih yang terbentang dan abu-abu dalam biru yang luas. Adalah warna dalam terang; merah dalam pelangi dan jingga menyelimuti matahari. Adalah resah dalam jeda sementara; saat raga tak bersua, mata tak saling bicara, telinga lama tak mendengar desah, dan bibir tak saling merasa. Adalah gelisah dalam jarak. Adalah gunungan sabar dalam kelucuan amarah. Cinta. Bergerak an