Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Sabtu Malam

Setelah setahun dengan susah payah mencoba, akhirnya kita sempatkan bertemu. Masih di kedai kopi yang sama, entahlah banyak kenangan bersamamu ada di tempat-tempat yang berbau kopi sebab begitulah salah satu cara kau berlari. Katamu, hidup adalah perihal bagaimana kau berlari dari satu tempat ke tempat yang lain tidak peduli seberat apa napasmu karena waktu tidak pernah mau tau. Kopi adalah pelarianmu dari merokok. Tanpa ku beritahu, kau paham aku tidak suka dg perokok, tapi aku tidak bisa membenci kamu dan ayahku sendiri. Sabtu malam yang tersisa beberapa jam lagi. Kau akhirnya datang. Kaos oblong abu-abu. Jaket parasut hijau lumut. Jins abu-abu kesayangan. Sepatu Converse abu-abu. Dan sebuah senyuman. Semoga apa yang kau pakai bukan karena aku yang pernah bilang kalau kau terlihat tampan dengan warna abu-abu. Atau mungkin itu semua adalah sindiran untuk kita yang (masih) abu-abu. Jakarta masih sama. Setelah hampir dua tahun ku tinggalkan. Kita mulai dengan basa-basi. Kabarku

Menulis Lagi

Halo kalian! Apa kabar? Apa kabar kamu? Lama tak jumpa. Hampir tiga bulan tidak menulis. Sebenarnya sudah lama rindu ingin menulis lagi, tapi entahlah rasa takut masih ada bahkan sempat berpikir untuk berhenti menulis saja. Ya, aku takut untuk menulis kalau masih kamu tokoh utamanya. Mungkin terdengar egois, tapi patah hati karenamu adalah patah hati sepatah-patahnya sampai membuatku takut untuk menulis. Padahal tidak aku saja, kamu juga merasakan hal yang sama. Kita berdua patah hati pada keadaan yang tidak memungkinkan, bukan tanpa sebab, kita saja yang dari awal terlalu memaksakan. Hampir dua tahun kita berusaha (terlihat) baik-baik saja. Kita saling menyukai, bertukar rindu, melakukan apa saja untuk melunakkan jarak yang (katanya) ada bukan tanpa alasan. Kita terlena hingga lupa Tuhan dan segalanya. Kita selalu mengelak perihal restu orang tua, keyakinan, dan bahkan keinginan untuk bersama. Pertemanan kita penuh dengan basa-basi dan kepura-puraan, sampai akhirnya kita