Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Gaje

Halllooooww gess. Hmm... kalian pernah gak sih disuruh orangtua buat beresin barang-barang jaman dulu-jaman baheula-jaman masa kecil-jaman masa-masa sekolah, ya apapun itu pasti pernah dong. Selamat gess you're not alone! So, gue juga ngerasain hal yang sama. Udah dari beberapa hari yang lalu sebenernya gue diminta sama nyokap buat beresin barang-barang gue yang gak kepake lagi, but baru tadi pagi tepatnya sekitar pukul 08.30 WIB gue baru dapat niat yang tulus dari hati yang paling dalam buat ngeberesin my 'unforgettable' stuff. Sebenernya membereskan barang-barang dari jaman dahulu kala-jaman di mana gue jatuh cinta diam-diam sampe berpikir cinta-kita-meleburkan-sejarah tapi yang diliat emak gue cuma cinta monyet anak sekolahan yang masih bau bedak adalah salah satu hal yang paling males gue selesaikan. Now you see, i am a lazy girl. Wait, girl or woman? Whatever. Gils, segitu hinanya perasaan gue di mata emak gue dari jaman putih-biru sampe putih abu-abu. Any

Aku Tahu Kok Caranya Mundur

Gambar
Aku pernah membutakan diri perihal dirimu, apapun itu. Pernah pasrah dan menjadi airmata untukmu. Aku ingin mengenalmu lebih dari keras kepalamu, hingga ketika dunia melupakanmu, kau akan berlari ke arahku bertanya ke mana tujuanmu. Banyak hal yang ingin ku ketahui tentang dirimu sampai penuh ruas-ruas jemariku dengan ceritamu, sampai tak ada lagi waktu tentang diriku. Aku ingin tahu bagaimana suasana hatimu, makan siangmu, dan pekerjaanmu. Tidak perlu kau dengar kabarku, atau bagaimana aku berusaha mencari kesibukan untuk mengalihkan pikiran tentangmu. Tak satupun berhasil. Cukup aku yang bertanya kepadamu, apa rahasiamu hingga begitu mudahnya pergi dariku kemudian menemukan yang baru. Jika kau ada waktu, mungkin kita bisa bertemu, bukan, bukan untuk memintamu kembali tapi sekedar berbagi bagaimana senyum itu hadir kembali. Bagiku, tidak ada kata selesai untuk apa-apa yang tidak terucapkan. Tapi kau tetaplah dirimu, akan selalu seperti itu. Aku pernah larut dalam gelap hanya u

Kita Udahan Dulu Ya

Gambar
Apa-apa yang belum tersurat di antara kita sebenarnya sudah tersirat, hanya saja kita terlalu sering berpura-pura. Pura-pura tenang, pura-pura bahagia padahal kita sibuk menunggu rindu datang, menerka-nerka apakah rindu sudah sampai dan tersampaikan di sana. Persamaan kita adalah sama-sama tidak mengerti bagaimana caranya mengekspresikan perasaan tetapi berharap salah satu lebih dulu menunjukkan kasih sayang. Jika benar-benar sayang kenapa takut untuk mengatakan. Kau takut untuk menyakiti perasaan, sedang aku tidak mampu mengartikan kata dan gerak yang kau berikan. Seringkali kita berselisih paham, saat aku tidak ingin kau merasa terganggu sedang ternyata yang paling kau butuhkan adalah aku. Meski begitu, anehnya aku selalu memaafkanmu, tanpa kau minta, tanpa kau tahu. Dan apa yang sebenarnya sudah tersirat membuatku lelah menunggu apalagi ketika ku tahu aku berjuang sendirian untuk menjadikan semuanya sebuah suratan, atau garis tangan yang ku impikan. Meski sudah tersirat, aku