RESENSI BUKU
Identitas
Buku
Judul
Buku : Manajemen
Pendidikan
Penulis : Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI)
Penerbit
: Alfabeta, Bandung
Tahun
Terbit :
2011
Halaman :
xii + 368
Harga : Rp 25.000,-
Kajian
filsafat dan teori administrasi pendidikan merupakan bagian yang memberikan
arah dan pandangan bagaimana seorang administrator pendidikan menjalankan
tugasnya dengan didasari oleh nilai kebenaran secara praktis dan teoritis.
Filsafat berasal dari kata ‘Philos’ berarti suka, gemar atau cinta dan ‘Sophia’
berarti kebijaksanaan atau bijaksana. Administrasi berarti keseluruhan proses
kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari atas rasionalitas untuk
mencapai tujuan. Filsafat pendidikan adalah analisis kritis tentang pendidikan
sebagai salah satu bentuk teori pendidikan yang dihasilkan melalui riset. Maka
dari beberapa definisi di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa definisi
filsafat administrasi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas
pendidikan dari sudut pandang proses kerjasama antar manusia dalam
mengembangkan potensi peserta didik melalui perubahan sikap dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan, secara efektif dan efisien. Batasan ruang
lingkup administrasi pendidikan meliputi sumber daya manusia (SDM), sumber
belajar, fasilitas dan berbagai unsur lainnya.
Setelah
kita mengerti apa itu administrasi pendidikan atau manajemen pendidikan secara
umum, maka yang dilakukan selanjutnya adalah membentuk sebuah organisasi
pendidikan. Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara
fisik, tetapi juga mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Tentu saja memerlukan manajemen yang profesional yang sering
kita sebut manajemen sekolah atau manajemen pendidikan. Organisasi sendiri di
definisikan sebagai sistem interaksi antar orang yang ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut. Komponen utama dalam organisasi adalah mission
(misi), goals (tujuan), objectives (sasaran), dan behavior (perilaku). Maka
sekolah sebagai organisasi dipandang sebagai sistem sosial yang terbuka
terhadap lingkungan organisasi.
Keberhasilan
dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung
kepada manajemen komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti
kurikulum, peserta didik, tenaga pendidik dan sarana prasarana. Komponen
tersebut merupakan kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan
(sekolah), artinya setiap komponen saling berkaitan dan mendukung komponen
lainnya sehingga memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan lembaga
pendidikan (sekolah) tersebut.
Selanjutanya
setelah organisasi pendidikan / lembaga pendidikan (sekolah) telah didirikan
maka dibentuklah manajemen-manajemen di dalamnya untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya sebagai upaya untuk mengelola pendidikan
berkualitas. Sebelum kita membicarakan manajemen-manajemen dalam organisasi
pendidikan, perlu diketahui subyek yang memikul tanggung jawab penuh agar
organisasi berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Subyek tersebut
adalah pemimpin yang pada hakikatnya ada di dalam diri seorang manajer.
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seorang untuk
dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun dan menggerakkan orang atau
kelompok agar berbuat sesuatu sehingga dapat membantu tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Pengelola
pendidikan di daerah, khususnya para kepala sekolah dituntut untuk mampu
mengembangkan visi dan misi pendidikan dan kelembagaannya secara kontekstual.
Para kepala sekolah sudah sewajarnya mengetahui kebutuhan pendidikan di
sekolahnya dan segala potensi lembaga dan lingkungannya dapat dimanfaatkan
secara produktif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Di era otonomi daerah
seperti sekarang ini, pengelola pendidikan atau kepala sekolah dituntut mampu
bertindak lebih mandiri dan profesional.
Setelah
kepemimpinan pendidikan, masuklah kita kepada manajemen pendidikan. Manajemen
adalah kemampuan atau keterampilan seseorang untuk mengolah kegiatan baik
secara perorangan maupun organisasi sebagai upaya untuk mencapai tujuan
kegiatan / organisasi yang produktif, efisien dan efektif. Pada lembaga
pendidikan dikenal istilah Manajemen pendidikan yaitu sistem pengelolaan dalam
bidang pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas manajemen secara sistematis
untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas. Fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja
pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning, organizing,
staffing coordinating, leading (facilitating, motivating,
innovating), reporting, controlling.
Namun demikian, dalam operasionalnya dapat dibagi dua, yaitu fungsi manajemen
pada tingkat/level makro/messo seperti
Departemen dan Dinas dengan melakukan fungsi manajemen secara umum dan pada
level institusi pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan pada
fungsi planning, organizing, motivating, innovating, controlling.
Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf,
pelaksanaan kegiatan dan pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi
tidak terkecuali organisasi pendidikan. Namun, dalam menginterpretasikan actuating pada
dunia pendidikan lebih disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia
pendidikan. Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih
tepat dengan leading dengan perluasan peran motivating danfacilitating lebih
filosofis dibandingkan dengan istilah directing. Motivating mengandung
makna membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Dalam dunia pendidikan, fungsi kepengawasan
dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan manajerial. Setelah
mendengar istilah manajemen pendidikan ataupun manajemen sekolah, tentunya kita
dapat menelaah ke ruang lingkup manajemen yang lebih dalam lagi dan spesifik,
yaitu manajemen kelas yang pada dasarnya masih ada beberapa manajemen dalam
organisasi pendidikan yang keseluruhannya itu saling berhubungan, seperti
manajemen peserta didik, manajemen tenaga pendidik dan kependidikan serta
manajemen peningkatan mutu pendidikan.
Manajemen
kelas adalah kegiatan yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang
“hidup” sehingga memotivasi siswa untuk belajar lebih baik sesuai kemampuan.
Dalam manajemen kelas, peran seorang guru atau tenaga pendidik sangat
dibutuhkan untuk mengelola kelas. Guru sangat dituntut untuk memahami filosofis
dari mengajar dan belajar itu sendiri. Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu
pengetahuan, tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi kepemilikan siswa.
Tujuan dari manajemen kelas itu sendiri pada dasarnya menciptakan efektivitas
dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Fungsi manajemen dalam
bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan
proses pengambilan keputusan yang secara keseluruhan membutuhkan informasi. Hal
ini disebut sistem informasi manajemen. Persyaratan agar informasi yang
dibutuhkan dapat berfungsi, yaitu ; uniformity, lengkap, jelas dan tepat waktu.
Kurikulum
sebagai rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan yang sangat strategis dalm
seluruh aspek kegiatan pendidikan. Pengembangan kurikulum dikelompokkan ke
dalam empat jenis yaitu : landasan filosofis, psikologis, sosiologis dan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek). Manajemen kurikulum adalah sebagai sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen
kurikulum adalah : produktivitas, demokratisasi, kooperatif, efektivitas dan
efisiensi dan mengarahkan visi, misi dan tujuan. Adapun beberapa fungsi dalam
manajemen kurikulum adalah sebagai berikut : meningkatkan efisiensi pemanfaatan
sumber daya kurikulum, meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa
untuk mencapai hasil yang maksimal, meningkatkan relevansi dan efektivitas
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar
peserta didik, meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran, meningkatkan partisispasi masyarakat untuk
membantu mengembangkan kurikulum. Empat komponen kurikulum yaitu tujuan,
isi/materi, metode/strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi. Tahapan
pelaksanaan kurikulum di sekolah ada empat tahap yaitu : perencanaan,
pengorganisasian dan koordinasi, pelaksanaan dan pengendalian.
Adapula
manajemen peserta didik. Komponen peserta didik sangat dibutuhkan karena pada
dasarnya dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, peserta didik merupakan subyek
sekaligus obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan. Manajemen peserta
didik adalah pengelolaan terhadap peserta didik mulai dari masuk sekolah sampai
kelulusan sekolah peserta didik yang secara keseluruhan dipergunakan untuk
membantu kelancaran perkembangan peserta didik melalui pendidikan. Tujuan manajemen
peserta didik adalah mengatur kegiatan peserta didik agar menunjang
pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah). Kemudian fungsi manajemen peserta
didik adalah sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensinya
se-optimal mungkin.
Selanjutnya
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan. Tenaga pendidik dan kependidikan
dalam proses pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk watak bangsa
melalui pembelajaran. Definisi manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
adalah aktivitas yang dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan
masuk ke dalam organisasi pendidikan (sekolah) sampai berhenti melalui beberapa
proses. Tujuannya lebih mengarah kepada pembangunan pendidikan yang bermutu
dengan mengacu kepada sumber daya manusia yang produktif dan berkualitas.
Pendidikan
adalah sebuah proses. Proses yang berharga dalam peningkatan kualitas sumber
daya manusia untuk pembangunan bangsa. pada dasarnya, kualitas pendidikan tidak
meletakkan titik acuan seberapa megah fasilitas kependidikan, tetapi sejauh mana output (lulusan) dari sebuah
lembaga pendidikan (sekolah) dapat membangun dirinya dan orang lain sebagai sumber daya yang produktif dan
berkualitas. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, tidak menutup kemungkinan
negeri ini dapat berdiri sejajar dengan negara maju lainnya.
Untuk
membangun sumber daya yang produktif dan berkualitas, tentunya kita berhubungan
dengan istilah “mutu”. Mutu gambaran menyeluruh dari barang / jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh
pelanggan. Dalam dunia pendidikan, mutu dikaitkan dengan hasil penyelenggaraan
pendidikan itu sendiri. Maka dengan begitu kita mengenal istilah Manajemen
Peningkatan Mutu Pendidikan yang berarti onsep yang mengaplikasikan prinsip
mutu untuk menjamin barang / jasa yang memiliki spesifikasi secara menyeluruh
dan berkelanjutan. Prinsip mutu di sini seperti orientasi pelanggan,
kepemimpinan, keterlibatan orang-orang, pendekatan proses, pendekatan sistem
manajemen, perbaikan berkelanjutan, pendekatan dalam pembuatan keputusan dan
hubungan yang saling menguntungkan.
Implementasi
manajemen mutu di dalam pendidikan Indonesia saat ini dikenal dengan istilah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang diartikan sebagai
konsep kerjasama antar sekolah, masyarakat dan pemerintah sesuai dengan
tanggung jawabnya masing-masing. Masalah mutu pembelajaran menyangkut masalah
kualitas mengajar yang dilakukan oleh guru harus mendapatkan pengawasan dan
pembinaan terus-menerus dan berkelanjutan. Hal inilah yang berkaitan erat denga
supervsi. Supervisi adalah aktivitas pengarahan dan bimbingan yang dilakukan
atasan kepada bawahannya dengan kata lain memberikan bimbingan profesional.
Supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai segala usaha yang memberikan
kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara profesional, sehingga mereka
lebih maju lagi dalam melaksanakan tugas pokoknya. Fungsi supervisi pendidikan yaitu
: menyelenggarakan inspeksi, hasil inspeksi berupa data, penilaian, latihan,
dan pembinaan. Terakhir, setelah semuanya terkelola dengan baik, maka
terciptalah siklus pendidikan yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar di
masa yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar