'Miss'ing You
Kamu tak akan
mengerti saat dirimu dipenuhi sesal dan keluh kesah tapi tetap merindu.
Sekalipun aku terbiasa, tak bisa ku tepis, aku mengeluhkan jarak yang tercipta
saat ini. Tak bisakah kau melembut untuk saat ini saja ? Menyentuh rinduku,
mendengar segala keluh kesahku. Aku tidak mengerti, dulu, entah bagaimana
caramu bisa membuatku lemah dan kuat di saat yang bersamaan. Mungkin terdengar
mustahil, tapi itulah yang kurindukan darimu sekarang. Hadir di sini, dengan
caramu yang sama membuatku tetap merasa dimanja tapi kuat menghadapi semua
masalahku. Tatapanmu membuatku nyaman mengeluarkan semua tekanan yang sedang
menyerangku, kamu berikan sandaran untukku beristirahat sejenak sebelum
berjuang kembali menghentikan semua mimpi burukku, senyumanmu membuatku kuat
dan berani menghapus airmataku sendiri. Kamu berdiri, berteriak mendukung dan
bertepuk tangan sebagai penonton melihatku menjadi pemenang atas semua
masalahku. Kamu tidak pernah menuntutku menjadi wanita hebat dalam segala hal,
tapi dengan segala keindahanmu membuatku mampu menjadi kuat dan mandiri.
Sekarang, aku butuh sosokmu yang nyata menggenggam tanganku erat, menatapku
lembut, menguatkanku.
Bukan…bukan! Bukan
aku sayang… kamulah yang sudah menganggap aku bukan siapa-siapa lagi bagimu.
Kalau sudah seperti ini, aku bisa apa ?!? Selain berdoa dan merindu yang tak
pernah berujung, yang menghabiskan banyak cara untuk menunjukkan aku masih
sayang kamu. Menolehlah sebentar sayang… ada aku, wanita yang tak pernah bisa
berdamai dengan jarak dan hanya mampu menunggumu dalam maya. Kamu ada di setiap
tetes airmataku, dalam tarikan nafasku, dalam angin yang menyentuhku, dalam
sujud dan doaku. Namamu tidak pernah absen dalam percakapan malamku bersama
Tuhan. Memohon Dia pertemukan rindu dan persatukan perasaan kita.
Lalu, bagaimana aku
dalam doamu? Adakah namaku yang kau gemakan dalam gerejamu? Adakah aku di
setiap lipatan tanganmu? Adakah namaku, kau selipkan dalam kitab-kitab yang kau
baca? Adakah bayanganku dalam setiap doa yang kau rapalkan? Adakah sayang? Aku
pesimis, menerka-nerka, rasanya tidak mungkin ada aku di sana, doamu. Kita
memang jarang searah dalam nyata, tetapi seringkali kita berpapasan dalam dunia
maya. Hanya di sanalah, tempatku menjangkaumu, berimajinasi mampu meraihmu
setelah perpisahan yang terjadi perihnya bagai tertusuk duri. Kamu pernah
datang, lalu menghilang. Kamu pergi dan tak kembali. Dan di sini… aku masih
saja menanti.
Komentar
Posting Komentar