Last Words



Seandainya suaramu tetap jatuh ke bumi
Suaramu curam dan menghanyutkan
Suaramu lebih luas dari ranjang
Suaramu adalah puisi
Andai... suaramu tidak mati bunuh diri.
Masihkah suaramu sepotong lagu?

---

Apa aku bukan orang yang spesial untukmu? Sampai kapan kita hanya berteman? Karena kamu takut kehilanganku? Kalau begitu aku bisa saja bersama dengan orang lain, pun kau. Tidak apa-apa? Apa itu yang benar-benar kau inginkan?

Kau seperti mimpi. Aku tidak tahu harus bagaimana jika ada kehidupan yang kau lalui tanpa ada aku di sana. Aku mungkin tidak menyadari selama ini bahwa degupan hati ini hanya untukmu. Aku hanya ingin selalu bersamamu.

Buatmu, semua ini mungkin tidak masuk akal untuk menerimaku di hatimu. Kau bertingkah seperti tidak peduli, tapi ketika aku menatapmu kau tidak berpaling. Aku bisa saja mengatakan cinta, tapi aku ingin tahu sebenarnya apa yang kau rasakan?

Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku benci melihatmu bersama orang lain. Aku takut kehilanganmu. Bagimu, mungkin aku tampak kasar, tapi aku ingin kau memiliki keyakinanku dalam cintamu.

Aku tidak punya alasan, dan kau masih memiliki keraguan di hatimu.

Petualangan kita takkan ada ujungnya. Bahkan jika waktu memisahkan, kita pasti akan bertemu kembali. Jika aku merasakan cinta itu lagi, tolong peluk erat hatiku yang terus bergetar ini.

Kau telah memiliki cintaku. Hatiku akan selalu ada di dalam hatimu.

Seandainya bisa, aku ingin memutar kembali waktu yang telah kita lewati. Jika kau kembali, aku masih di sini menunggumu. Biarkan aku yang memiliki hatimu.

Aku takkan pergi kemana-mana. Aku akan terus melihatmu dari Surga. Kau punya alasan dan aku punya hati. Itu saja sudah cukup. Kau akan tetap menjadi seorang yang ku cinta dengan senyum dan caramu berbicara tidak akan berubah.

Seharusnya aku tau dari dulu. Biarkan aku mendengar hatimu.

Untuk sekali ini saja, bisa kau katakan "Aku mencintaimu"?

Aku mencintaimu.


---


Komentar