Kau Tanpa Cinta

Kau adalah lagu favorit yang kunyanyikan kembali tepat di hadapanmu, sedang aku adalah konsep yang mungkin paling buruk untuk menemukan sebuah definisi tentang hidupmu di atas novel - novel dan kamus - kamus. Kemudian, semua orang tampak semangat dan menjadi pasangan paling romantis hingga gemanya sampai di balik daun - daun kering. Dengan bulan sabit di kedua matamu, bukan saja aku, Tuhan pun kau rayu.

Aku adalah malam yang kau sunyikan. Kau menjelma sejuk siang yang tak bisa kusembunyikan. Namun pagi selalu hujan, awan memeluk mentari dengan gigil yang terlalu. Kemudian kedua tangan mendekap kaki - menepis dingin - mengikis residu kopi dan kudapan. Kita terpisahkan bahkan senja tak mampu mempertemukan.

Kepergianmu begitu perkasa, bahkan airmataku dianggap biasa saja. Aku kira, jeda darimu adalah sementara, ternyata selamanya. Aku telah salah mendefinisikannya. Bahkan duka yang kurasakan ikut terluka. Diam dirimu tampak berbisa. Mata berbicara dengan arti yang berbeda. Aku terluka, kau tanpa cinta. Senja di langit-langit rumah ikut kau bawa, tak menyisakan apa-apa. Mungkin saling melengkapi untuk sempurna bukanlah tugas kita.

Tuhan tau apa yang kita lakukan
Dia berikan perpisahan
Agar kita menghargai semua kebersamaan
Tuhan lihat apa yang kita perjuangkan
Dia berikan perpisahan
Agar kita mengerti ada banyak hal yang tak bisa dipaksakan
Tuhan mengerti apa yang kita pertahankan
Dia berikan perpisahan

Agar kita tak lagi kesakitan


Komentar