Aaaa!!!


Di bawah matamu, aku membisu

Di bawah dagumu, aku gagu

Di hadapanmu, aku kaku

Padamu, aku tak lebih seorang perempuan yang tak tahu malu yang mencuri tatapan itu agar kau tahu aku rindu

Bagimu, aku hanya lalu lintas pukul satu yang sebisa mungkin ingin kau hindari sebab bisingnya mengganggumu

Aku adalah Rabu, yang membeku dan tersipu saat kau temukan aku dalam matamu. Aku ingin menemukan lelahku dalam dadamu. Aku ingin menjadi wanita itu, yang kau sebut-sebut menyatu dengan separuh jiwamu.

Namun lidahku kelu, kau lisankan sebaris ayat yang seharusnya keluar dari mulutku. Seluruh inderaku melumpuh, sederet senyum tak juga menghiburku.

Kau benar, kita adalah dayung yang hilang dari sebuah perahu.

Siang itu, kau pergi memunggungiku dengan sebuah lagu yang hilang di kepalaku.

Komentar