Untitled Page
Kau tidak membiarkan
kata-kata tenggelam dan terlepas. Kau malah menyeretku kepada sejumlah
kata-kata yang kau selipkan di telapak tanganmu. Aku tidak mengerti, bahkan
dengan aksara yang berkarat di ujung halaman yang kau lipat. Kau memaksaku
memilih nila atau lila pada jingga pukul lima. Kau tak mengerti, ada banyak
huruf yang tidak terbaca olehku. Kau mengabaikannya, mengabaikanku.
Aku tidak membacanya,
tidak melihat cahaya yang kau paksakan ke dalam retinaku. Kau
berjingkat-jingkat di keluasan pasir kertas yang menguning seiring pokok hidup
yang terus mengendap dan menyelinap pada sampul buku kepunyaanNya. Kau tidak
peduli, merentangkan tangan untuk menyeimbangkan udara dan egomu.
Senyummu tak
mengenalku, lebih tajam dari ujung pena yang biasa kau gunakan untuk melukai
halaman-halaman diarimu. Sekilas melihat tatapanmu, aku tahu ada seorang anak
kecil terperangkap di sana. Itukah alasanmu tidak memberi nama untuk halaman
yang kau tulis? Kau malah meremasnya agar tulisanmu semakin perih, menodai
dengan bercak-bercak airmata agar aksara itu semakin jatuh sakit.
Kau tidak perlu
membalas dendam kepada seorang yang menyuratimu. Ia tak mengerti apa-apa, hanya
seorang yang ingin memeluk gelisahmu. Seorang yang ingin mengurung khawatirmu
ke dalam botol bersama surat-surat yang kau benci, menghanyutkannya di lepas
pantai petang ini. Kembalilah ke tempat yang membuatmu jatuh. Kembalilah ke
halaman tak bernama itu.
Tidakkah kau inginkan
kembali tersesat di antara aksara-aksara yang kau cintai? Mengapa kau tidak
mengubah pikir yang ada? Jemarimu berhak menari di atas putih. Aku menunggumu
berguling, tertwa, berteriak, dan tidur bersama kata-kata. Aku menanti senyumanmu
yang telanjang di warna ketujuh, lebih terang dari magenta di utara.
Kau harus membalas
ayat-ayat yang dilantunkan semesta kepadamu dengan menumpahkan hati di
lembar-lembar terakhir. Kau lebih besar dan lembut dari kata pembuka sebuah
dongeng, bahkan aku, sang pencerita tak mampu mengemasi dirimu selain
kepulanganmu sendiri.--
Komentar
Posting Komentar