Over Cover


Hatiku sakit saat tahu kau menyukai dia. Bahkan untuk melihatku pun mungkin tidak pernah terpikirkan olehmu. Kita dekat namun asing. Sudah pernahkah dirimu merindukan orang asing? Saat airmatamu tergerus oleh kebodohan yang kau buat sendiri. Jangankan bertegur sapa, untuk saling menukar senyum pun tak bisa. Entah kau tak mau, atau aku yang tak mampu.

Seringkali aku melirikmu, kau sibuk dengan duniamu yang tentunya tidak ada aku di dalamnya. Mungkin jika kau teman dekatku, kau akan bilang," sudah, berhentilah." aku selalu di belakangmu, berjalan seirama bersama bayanganmu. Jika aku tak bisa menahanmu, biarkan aku yang mengikutimu. Aku ingin kau selalu berada di dekatku, meski aku tetaplah menjadi sebuah sembunyi namun tak apa, karena aku tidak ingin merindukan apa-apa.

Jika nanti saatnya aku mulai berpikir bahwa tak ada gunanya menunggumu, maka kubiarkan kau pergi. Namun untuk saat ini, bisakah kau tetap di sisiku? Kau tidak akan pernah menyadari betapa banyak aku memanggilmu, berbicara padamu dengan ratusan cara dalam diamku. Aku tak ingin lebih jauh darimu, dari yang sekarang entah bagaimanapun caranya.

Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, ada kala nya aku memaki wanitamu dalam jarak yang tidak kau tahu. Namun di lain waktu, aku mensyukuri dia memilihmu, dengan begitu aku masih bisa melihat senyummu. Setidaknya, hanya itu yang bisa kujangkau darimu. Sadar, kau begitu tinggi untuk kudapatkan sejak aku hanyalah titik-titik pada hidup yang tidak ingin kau definisikan.


Ialah kabut di balik rimba yang rumitnya sudah bisa kurasakan sejak mengikat tali sepatu. Kau bukanlah sebuah pendakian buatku, tidak ada yang ingin ku taklukkan darimu. Karena dari awal semua hal tentangmu lebih menghanyutkan dari itu. Kita bukanlah cerita yang harus selesai tepat waktu sebab di antara kita tidak ada benang merah yang memaksa protagonis dan antagonis saling memeluk seiring panggung yang menangis di balik tirai yang menutup. Kita tidak ada, kita tidak seperti itu. Sebab tidak ada kenangan yang ditetapkan untuk aku dan kamu.

Komentar