TATA RUANG KANTOR
A.
KONSEP
DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN
a.
Perkantoran
Atau Kantor
Perkantoran atau kantor berasal
dari bahasa Belanda “kantoor” dan
sering dipadankan dengan perkataan “Office”
yang berasal dari bahasa Inggris. “Kantoor”
dan “office” kemudian berkembang di
Indonesia dengan perkataan kantor, lebih diartikan sebagai tempat atau ruangan
dan proses kegiatan penanganan data atau informasi. Dalam hubungan ini yang
dimaksud dengan penanganan adalah pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan
dan pendistribusian atau penyimpanan data atau informasi. Dengan demikian
pengertian kantor adalah tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyampaian data dan informasi. Kantor juga sering diartikan sebagai sarana
pemusatan kegiatan yang bersifat administratif atau kegiatan yang bersifat
manajerial dan fasilitatif. Dengan kata lain, kantor berfungsi sebagai suatu wadah atau tempat sekumpulan
orang untuk melaksanakan kegiatan tatausaha terlaksana untuk memulai,
membenahi, mengembangkan dan mengawasi kegiatan usaha.
Manajemen
Perkantoran
Manajemen
perkantoran dapat ditinjau dari dua sudut penglihatan yang berbeda, yaitu dari
sudut manajemen dan sasaran. Dari sudut
manajemen, manajemen perkantoran merupakan kegiatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan,
mengendalikan, mengoordinasikan, mengawasi, mengurus, menyempurnakan dan
menertibkan ketatausahaan kantor. Dari sudut sasaran, manajemen perkantoran merupakan
rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan menyusun),
mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan
(melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib pekerjaan
administrasi perkantoran untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi.
b. Tujuan
Manajemen Perkantoran
Tujuan adalah sasaran atau arah aktivitas organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai. Langkah-langkah untuk mencapai sasaran dapat
dilukiskan apabila tujuan telah diketahui dan dirumuskan secara tertulis. Kebutuhan
informasi semakin berkembang sehingga kegiatan manajemen perkantoran adalah
mendesain formulir, membuat prosedur kerja, pencatatan, pengarsipan,
mengembangkan sistem prosedur yang terpadu, pengolahan data menjadi informasi
untuk keputusan-keputusan jangka panjang, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
Perkembangan manajemen perkantoran harus mencakup:
1.
Peningkatan
efektivitas dan efisiensi prestasi kegiatan manajemen perkantoran secara
menyeluruh dengan mengusahakan ketersediaan informasi yang berkualitas.
2.
Adanya
upaya optimalisasi anggaran biaya yang disediakan.
3.
Penyusunan
sistem yang berlaku bagi seluruh organisasi.
Tujuan
utama dari sebuah kegiatan perkantoran adalah :
1.
Kepegawaian perkantoran (Office Personel)
2. Metode perkantoran (Office Methods)
3. Perlengkapan perkantoran (Office Equipment)
4. Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical Factor)
5. Biaya perkantoran (Office Costs)
6. Haluan atau kebijakan perkantoran (Office Policies)
2. Metode perkantoran (Office Methods)
3. Perlengkapan perkantoran (Office Equipment)
4. Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical Factor)
5. Biaya perkantoran (Office Costs)
6. Haluan atau kebijakan perkantoran (Office Policies)
c. Prinsip-Prinsip
Manajemen Perkantoran
1. Manajer
kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat
rencana, menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap sebagian besar
pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta memimpin para pegawai dalam
melaksanakan tugas mereka. Manajemen tertinggi harus menyadari diri bahwa
manajer kantor itu bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan
dengan ketatausahaan saja.
2. Tata
ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk
menghindari gerakan yang tidak perlu, keterlambatan, dan kesukaran untuk
menggapai pekerjaan atau bahan-bahan.
3. Mesin-mesin
dan perlengkapan-perlengkapan yang otomatis hendaknya dipergunakan apabila
hasilnya ekonomis.
4. Kajian
gerakan dan waktu (time and
motion study) penyederhanaan kerja dan pengukuran kerja hendaknya
diterapkan dalam pekerjaan kantor.
5. Sistem
dan prosedur kantor harus dengan terus-menerus diupayakan agar
menjadi lebih efisien dan mengurangi biaya.
6. Sistem
manajemen arsip / warkat yang diperbaiki harus dikembangkan sesuai dengan
pengawasan formulir. Hal ini termasuk menghilangkan metode pengarsipan yang
tidak efisien, penetapan jadwal pemusnahan arsip, perbaikan sistem penelusuran
arsip, dan perencanaan perbaikan formulir kantor.
7. Hubungan
kepegawaian yang lebih ilmiah harus dikembangkan melalui analisis pekerjaan,
program diklat, nasihat kepegawaian dan panduan perintah.
8. Standar
kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor harus digunakan dan
dikembangkan.
9. Kesadaran
kerja, bersamaan dengan konsep dasar manajemen ilmiah dalam pekerjaan kantor
hendaknya dikembangkan baik pada jiwa penyelia maupun pada sikap pegawai.
Dari prinsip-prinsip di atas, dapat disimpulkan secara garis
besar ;
1. Tujuan, yang dapat dirumuskan
untuk menilai dan menetapkan keberhasilan mengarahkan dan mengkoordinasian
elmen-elemen manajemen.
2. Organisasi, meliputi kegiatan
pembentukan staf dan alokasi tugas untuk staf tersebut.
3. Metode adalah urutan pelaksanaan
bagaimana dana di mana pelaksanaan manajemen dilangsungkan.
4. Personalia,
meliputi perekrutan staf, tempat, latihan, dan pengehntian karyawan.
5. Lingkungan, meliputi bangunan
kantor, perabot dan kondisi jasmani di dalam kantor.
6. Mesin dan perlengkapan, mencakup
segenap benda mati yang digunakan dalam kantor untuk membantu pelaksanaan kerja
d.
Fungsi
Kantor
1. Menerima
informasi (to receive information)
Menerima informasi dalam bentuk
surat, panggilan telepon, pesanan, faktur, dan laporan mengenai berbagai
kegiatan bisnis.
2. Merekam
dan menyimpan data-data serta informasi (to
record information)
Tujuan pembuatan rekaman adalah
menyiapkan informasi sesegera mungkin apabila manajemen meminta informasi
tersebut. Beberapa rekaman (record)
diminta untuk disimpan menurut hukum (seperti anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga), atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian perusahaan seperti rincian negosiasi. transaksi, operasi,
korespondensi, pesanan, faktur, atau ringkasan rincian seperti laporan
keuangan, laporan persediaan, dan analisis penjualan.
3. Mengatur
informasi (to arrange information)
Informasi yang diakumulasi oleh
kantor jarang dalam bentuk yang sama layaknya ketika diberikan, seperti
mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang berbeda dan membuat perhitungan
dan pembukuan. Kantor bertanggung jawab memberikan informasi dalam bentuk
terbaik dalam melayani manajemen seperti, penyiapan faktur/kuitansi, penetapan
harga, akuntansi, dan laporan pada umumnya.
4. Memberi
informasi (to give infinmation)
Sebagian informasi yang diberikan
bersifat rutin, sebagian bersilat khusus. Informasi tersebut diberikan baik
secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebut adalah pesanan anggaran,
faktur,kuitansi, laporan perkembangan, laporan keuangan, dan instruksi yang
dikeluarkan atas perintah manajemen.
5. Melindungi
aset (to safeguard assets)
Mengamati secara cermat berbagai
kegiatan dalam perusahaan seperti diperlihatkan di dalam rekaman dan
mengantisipasi segala hal yang tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
Misalnya, melaporkan adanya kekurangan persediaan, sejumlah utang yang mungkin
tidak terbayar saat akan jatuh tempo, rekaman vital seperti kontrak besar harus
dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan dalam lemari besi maupun di
dalam bank.
6.
Pusat syaraf administrasi dan perencanaan
kebijaksanaan
Proses penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur
dari administrasi: pengorganisasian, personalia, keuangan, komunikasi, tata
usaha, dan humas.
7.
Perantara, Koordinator, dan penghubung dengan publik
Pusat pelayanan yang menghubungkan
antar bagian dalam organisasi. Mengawasi dan mengkoordinir seluruh kegiatan
organisasi serta mengadakan hubungan dengan pihak luar organisasi dan
memberikan dukungan terhadap organisasi.
e.
Ruang Lingkup
Manajemen Perkantoran
Manajemen Perkantoran menyangkut penampilan fisik
kantor, terutama yang berkaitan dengan desain gedung dan sarana prasarana,
kebutuhan organisasi termasuk lokasi bagian-bagian kantor, fasilitas khusus
seperti, pelayanan lokasi, instalasi komputer dan kebutuhan eksekutif kantor,
tempat pekerjaan dilakukan, sifat dan jumlah pekerja yang saat ini bekerja
sebagaimana jumlah yang direncanakan di masa depan, dan peralatan dan perabotan
yang dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan yang ditetapkan.
Manajemen perkantoran memberikan informasi yang berkualitas
dengan menggunakan sumber daya secara efisien sehingga manajemen dapat
mengambil keputusan yang berkualitas. Dengan demikian, organisasi dapat
bertahan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholder organisasi
tersebut.
f.
Tugas Dan
Persyaratan Manajer Kantor
Tugas seorang manajer :
1.
Pekerjaan
perkantoran pada umumnya, rangkaian aktivitas memperoleh, mencatat,
menganalisis informasi, dan lain-lain.
2.
Sistem
perkantoran, perencanaan perkantoran dengan berbagai prosedurnya dirancang
sederhana dan mudah dimengerti untuk mencapai efisiensi.
3.
Organisasi
perkantoran, mencakup aktivitas pegawai, penggolongan pekerjaan dan pembagian
tugas.
4.
Komunikasi
perkantoran, pelaporan manajerial, dan manajemen kearsipan.
5.
Kontrol
perkantoran, dikaitkan dengan perencanaan sistem perkantoran.
6.
Penyederhanaan
pekerjaan perkantoran, apabila hasil kontrol tidak sesuai, maka perlu diadakan
penyempurnaan yang berkaitan dengan metode.
7.
Tataruang
perkantoran dan perlengkapan perkantoran, segala hal yang mencakup dengan
kantor sebagai tempat pelaksanaan pekerjaan dan sarana kelancaran kerja,
8.
Studi
perkantoran, perkembangan manajemen perkantoran dalam dunia modern yang
berhubungan dengan pendidikan dan latihan seorang manajer dalam membimbing
kemajuan dan kecakapan para pegawai.
Persyaratan
seorang manajer :
1. Executive ability (kemampuan
pejabat pimpinan)
2. A practical background (latar
belakang praktek)
3. Managerial training (latihan
manajerial)
4. Ability to express oneself
(kemampuan mengungkapkan diri)
5. An open attitude (sikap terbuka)
6. Curiosity (keingintahuan)
7. Creativeness (kreativitas)
8. Sound judgement (pertimbangan
sehat)
9. Sales ability (kemampuan menjual
gagasan)
10. Patience (kesabaran)
11. Emotional control (pengendalian
emosi)
12. Co-operativeness (kemampuan
kerja sama)
13. Enthusiasm
(antusias/bergairah,semangat)
14. Sincerity (ketulusan)
15. Tact (kebijaksanaan)
Seorang manajer hendaknya memiliki pendidikan dan latihan
yang tepat dan ciri perwatakan yang cocok dengan tugasnya, kemampuan
melimpahkan pekerjaan dan kecakapan dalam organisasi, melihat semua urusan
secara keseluruhan dan menghargai segi teknis administrasi yang terperinci,
kualitas kepribadian yang penting yaitu leadership (kepemimpinan) kemampuan
membangkitkan gairah, memberikan inspirasi dan membimbing para pegawai,
menghasilkan yang terbaik dari pekerjaan orang-orang dan mampu membuat mereka
bekerja sama dalam tim.
g. Pengertian,
Ciri-Ciri, Dan Ruang Lingkup Pekerjaan Perkantoran
Pengertian Pekerjaan Perkantoran
Pekerjaan
yang umumnya berkaitan dengan tugas-tugas manajemen kantor seperti surat
menyurat, menulis laporan, ringkasan rincian dan sebagainya.
Peranan Pekerjaan
Perkantoran/Tata Usaha
Dalam
garis besarnya tata usaha mempunyai 3 peranan pokok yaitu;
1.
Melayani
pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Menyediakan
keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi untuk membuat keputusan
atau melakukan tindakan yang tepat.
3.
Membantu
kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan
Karakteristik/Ciri-Ciri
Pekerjaan Perkantoran
Banyaknya peranan pekerjaan tatausaha, maka kegiatan
tatausaha mempunyai ciri-ciri utama:
1.
Memberikan
pelayanan. Hal ini mengandung makna bahwa pekerjaan kantor pada umumnya
merupakan pelayanan dan support untuk kegiatan organisasi. Ini berarti kantor
sebagai unit yang tujuannya adalah memberikan pelayanan kepada berbagai bagian
dalam perusahaan.
2.
Merembes
dan dilaksanakan oleh segenap bagian dalam organisasi, kegiatan manajemen
kantor berdampak pada unit-unit lain dan diperlukan dimana-mana dan
dilaksanakan pada seluruh organisasi. pekerjaan kantor terdapat pada semua
unit-unit yang ada dalam organisasi saling bersangkutan. Meskipun unit tersebut
tidak dispesifikkan mengerjakan pekerjaan kantor, tetapi disana tetap ada
aktivitas kantor.
3.
Hasil
akhirnya berupa informasi. Informasi adalah keterangan-keterangan yang berisi
data-data yang bisa dipercaya untuk kepentingan pihak tertentu. Pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap informasi dari kantor antara lain: pimpinan,
pemerintah, masyarakat, pemegang saham, karyawan organisasi dan lain sebaganya.
Tentunya informasi yang disampaikan dibatasi oleh aturan organisasi dan hukum
yang berlaku.
Ruang Lingkup
Pekerjaan Kantor
Pekerjaan kantor banyak sekali macamnya, secara garis besar
meliputi:
1.
Menghimpun
: Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersediannya segala
keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap
untuk dipergunakan bila mana diperlukan.
2.
Mencatat
: Merupakan kegiatan membubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan
yang diperlukan sehingga berupa tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan
disimpan.
3.
Mengolah
: Merupakan macam-macam kegiatan dengan mengerjakan keterangan-keterangan
dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
4.
Menggandakan
: Merupakan kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah
yang diperlukan.
5.
Mengirim
: Merupakan kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepada pihak lainnya.
6.
Menyimpan
: Merupakan kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu
yang aman.
Contoh kegiatan pekerjaan perkantoran :
penanganan surat, penerimaan tamu, pelayanan telepon,
pengarsipan surat, pembuatan laporan dan lain-lain.
B. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
a. Pengertian Perencanaan Sistem
Perkantoran
Sistem perkantoran adalah segenap rangkaian prosedur
yang telah menjadi pola kebulatan, tata kerja, dan tata tertib dalam penyelesaian suatu bidang kerja atau
fungsi pokok di dalam suatu
organisasi. Secara
terperinci aktivitas perencanaan menyangkut penetapan tujuan, haluan, prosedur
dan metode yang perlu dilaksanakan dalam kaitannya dengan :
1. Pekerjaan rutin dan arus lalu lintas pekerjaan perkantoran.
2. Rancangan dan pemakaian formulir perkantoran
3. Penggunaan mesin dan perlengkapan perkantoran.
b.
Manfaat
Sistem Perkantoran
1. Kelancaran pekerjaan perkantoran dan mencegah kemungkinan
kesalahan dalam pekerjaan.
2. Pengurangan keterlambatan dan hambatan, Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan dan Penghematan tenaga kerja dan biaya tatausaha
3. Kordinasi berbagai seksi dan bagian dalam organisasi dan Kemudahan dalam melatih para pegawai tatausaha
c.
Azas-Azas
Sistem Perkantoran
1. Arus kerja yang lancar tanpa terjadi hambatan
2. Menghindari terjadinya kekembaran kerja, tulis-menulis yang tidak perlu, perjalanan mondar mandir yang tidak perlu.
3. Memanfaatkan kelebihan spesialisasi dalam pelaksanaan
kerja,
menjaga jumlah karyawan dan
perbekalan kertas minimum, menghindari pengecekan yang tidak perlu
4. Memanfaatkan sebaik-baiknya mesin-mesin dan berdasarkan azas kesederhanaan
d.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Merupakan suatu sistem pemrosesan data spesifik yang
dirancang untuk melengkapi manajemen dengan informasi mutakhir, signifikan dan
proyektif dalam waktu yang nyata
Produknya dalam bentuk informasi akan disajikan kepada
fungsi-fungsi lain yang relevan dan membutuhkan, salah satunya adalah fungsi
kepemimnpinan. Pimpinan membutuhkan informasi terutama untuk membuat keputusan.
Karena itulah Manajemen Perkantoran Modern bekaitan dengan ketatausahaan yang mengelola
informasi dengan bantuan SIM dan proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
pemimpin organisasi,
e. Manfaat Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1.
Meningkatkan
aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai,
tanpa mengharuskan adanya perantara Sistem Informasi,
2.
Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan Sistem Informasi
secara kritis, Mengembangkan
proses perencanaan yang efektif,
3.
Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung Sistem Informasi,
4.
Mengantisispasi
dan memahami konsekuensi ekonomis dari Sistem Informasi dan teknologi baru, dan
Memperbaiki produktivitas dalam
aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
f.
Unsur-Unsur
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Secara
sistematik dapatlah ditegaskan bahwa setiap sistem informasi manajemen meliputi
4 unsur pokok yang berikut:
Sumber
daya : berupa data yang kemudian menjadi
informasi.
Hampiran :
kerangka sistem.
Aktivitas :
pengolahan (processing)
Perlengkapan :
berbagai peralatan elektronik yang mewujudkan otomasi.
g.
Kegiatan
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Pengumpulan data (Input)
: Pengamatan langsung, wawancara, angket, dan lain-lain.
Pengolahan data (Processing) : capturing (pencatatan), verifying
(pemeriksaan), classifying (penggolongan), penyusunan/sortir, summarizing
(peringkasan), calculating (perhitungan), storing (penyimpanan), retrieving
(pengambilan kembali), reproduksi, dan Disseminating – Communicating (penyebaran-pengkomunikasian)
Penyimpanan data dan Penyajian informasi (Output)
h.
Sistem
Informasi Manajemen Yang Efektif
1.
Data atau
informasi itu terdapat kesesuaian antara yang memerlukan dengan yang menyiapkan
tepat waktu,
2.
Pemberi data
atau informasi dapat memahamai orang atau bagian yang membutuhkan data, seperti
sikap dan emosinya
3.
Informasi
diberikan sesuai dengan situasi tempat diterimanya informasi atau data,
4.
Bentuk
informasi dapat diterima oleh yang memerlukan, dan Data atau informasi diolah dengan mekanisme yang cepat
dan tepat
C.
PENGORGANISASIAN
PERKANTORAN
a.
Pengertian
Pengorganisasian
Proses menghubungkan orang-orang
yang terlibat dalam organisasi tertentu dan menyatupadukan tugas dan fungsinya
dalam organisasi dengan cara pembagian tugas.
Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin
dan terkendali, dalam memanfaat kan sumber daya (uang, material, mesin, metode,lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur
organisasi kantor adalah pola hubungan antar anggota organisasi, tugas-tugas
yang harus dijalankan oleh mereka, struktur-struktur satu sama lain saling
bergantung, aktivitas organisasi harus direncanakan, diorganisasikan,
diarahkan, dikendalikan secara formal demi mencapai tujuan organisasi.
b.
Tujuan
Pengorganisasian
1.
Organisasi mengandung delegasi tugas (seseorang
tidak dapat mengerjakan sendiri segala-galanya)
2.
Organisasi mempengaruhi koordinasi, Organisasi
menentukan tanggung jawab jabatan perseorangan, Organisasi merumuskan otoritas
untuk melaksanakan tugas
3.
Organisasi dapat mempengaruhi motivasi
dan semangat kerja pengawas .
c.
Sentralisasi
Dan Spesialisasi Pekerjaan Perkantoran
Sentralisasi
a. Kebaikan asas pemusatan (sentralisasi)
1) mudah menyeragamkan cara kerja
2) mudah melakukan pengawasan
3) penggunaan perabotan dan peralatan kantor bias lebih
dihemat.
b. Kelemahan asas pemusatan (sentralisasi)
1) banyak pekerjaaan kantor yang tertunda karena terlalu
banyak pekerjaan yang ditangani
2) kebutuhan khas dari masing-masing unit belum tentu dapat
dipenuhi oleh pusat
Spesialisasi
Kerja
Seluruh
pekerjaan di dalam organisasi tidak dikerjakan oleh satu orang melainkan
dipecah ke dalam sejumlah langkah yang masing-masing dipegang oleh orang
berbeda. Seorang manajer juga patut menekankan pada efisiensi yang bisa dicapai
lewat spesialisasi kerja. Spesialisasi kerja ini juga kerap disebut pembagian
kerja (division of labor). Ketika spesialisasi diguna kan pekerja fokus
pada satu tugas. Pekerjaannya cenderung berlingkup sempit tetapi dapat
menunjukkan kerja yang efisien. spesialisasi kerja memiliki sejumlah
kekurangan. Dengan spesialisasi yang terlalu banyak, para pekerja terisolasi
dan mengerjakan satu pekerjaan yang membosankan, sempit, sehingga menjenuhkan
mereka sehingga banyak organisasi melakukan rotasi pekerjaan lewat pembentukan
tim-tim kerja serta menantang para pekerja untuk membuktikan kemampuan mereka
di jenis pekerjaan lainnya.
d. Sekretaris Dan
Unit Kesekretariatan
Sekretaris adalah orang yag membantu
dalam segala hal agar pimpinannya dapat bertindak secara efektif dalam
menjalankan tugas manajemennya.
Jenis Sekretaris
1.
Sekretaris pimpinan sebagai pejabat
pembantu dalam pengurusan warkat.
Menyangkut tugas – tugas yang berkenaan dengan
korespondensi, misalnya : pengarsipan, membuat undangan pertemuan.
Sekretaris pimpinan biasanya disebut pula sebagai sekretaris pribadi (private
secretary). Contoh sekretaris pimpinan : Sekretaris Menteri, Sekretaris
Direktur, dan Sekretaris Rektor.
2.
Sekretaris organisasi sebagai pembantu
dalam pengurusan tata warkat dan administrasi.
Meliputi : pengorganisasian,
manajemen, komunikasi (tata hubungan), informasi (tata keterangan), personalia
(tata kepegawaian), financial (tata keuangan), material (tata
perbekalan), dan relasi publik (hubungan masyarakat). Contohnya : Sekretaris Wilayah
Daerah, Sekretaris Negara, dan Sekretaris Direktorat Jenderal.
3.
Sekretaris organisasi sebagai
pejabat pembantu dalam bidang politik.
Sekretaris tersebut menjalankan
tugas yang ada hubungannya dengan politik.
4.
Sekretaris sebagai pejabat
pimpinan administrasi dan politik.
Dalam hal ini seorang sekretaris
bukan sebagai pembantu, melainkan sebagai atasan. Pekerjaannya meliputi : unsur
administrasi dan hal – hal yang berbau politik, misalnya : Sekretaris
Perserikatan Bangsa – Bangsa.
Dengan kata lain jenis
sekretaris ini adalah sekretaris jenderal pada tingkat internasional,
sekretaris di tingkat pemerintahan nasional dan sekretaris pada tingkat lokal.
Tugas
Sekretaris
1.
Tugas rutin yaitu tugas yang tidak
memerlukan perintah khusus, perhatian khusus atau pengawasan khusus. Contohnya
: tugas pengurusan surat, menerima tamu, tata kearsipan, membuat jadwal kerja
pimpinan, dan menerima telepon.
2.
Tugas khusus yaitu tugas yang
memerlukan perintah atau sesekali pimpinan menginginkan sekretaris menggunakan
pertimbangan dan pengalaman sekretaris untuk menyelesaikannya. Contohnya :
membuat perjanjian, mengirim faximile.
3.
Tugas yang bersifat kreatif yaitu tugas
yang berasal dari inisiatif sekretaris itu sendiri. Biasanya hal – hal yang
dilakukan sekretaris adalah pekerjaan yang menunjang atau mendukung kerja
pimpinan dalam menyelesaikan tugas.
4.
Tugas untuk melakukan hubungan dan
kerjasama yaitu tugas yang berhubungan dengan manusia, yang didalamnya meliputi
: tugas rutin, khusus, maupun tugas kreatif.
D.
TATA
TULIS BAHASA INDONESIA MENURUT EYD
a.
Pemakaian
Tanda Baca
Meliputi tanda titik (.), koma(,), titik koma(;), titik dua(:),
tanda hubung(-), tanda pisah(--), elipsis(...), tanda tanya(?), tanda seru(!),
tanda kurung( ( ) ), tanda kurung siku( [ ] ), tanda petik(“), petik tunggal(‘),
garis miring(/), penyingkat(`).
b.
Pemakaian
Huruf Dan Angka
Meliputi huruf kapital ( A,B,C,D...) dan huruf miring (A,B,C,D...)
Meliputi angka (arab, romawi dan lain-lain) dan bilangan
(cacah, utuh, pecahan dan sebagainya).
c.
Pemakaian
Kata
meliputi
Kata Dasar, Kata
Turunan, Bentuk
Ulang, Gabungan
Kata, Kata
Depan, Partikel,
Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya, Kata si dan sang, singkatan dan akronim, suku kata dan sebagainya.
Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya, Kata si dan sang, singkatan dan akronim, suku kata dan sebagainya.
E.
ETIKA
MENERIMA TAMU DAN TELEPON DI KANTOR
a.
Menerima
Tamu
1.
Reception.
Menghormati setiap tamu yanga
datang di kantor dan sikap menolong. Menanyakan dan mencatat nama perusahaan
serta tujuan kedatangan. Sementara orang berpendapat bahwa biasanya reputasi
perusahaan tumbuh bersama dengan bagaimana para pegawainya melayani para
tamunya. Sebagai receptionis, baik itu dilakukan oleh sekretaris maupun satpam
(bagian depan) harus sensitif, yaitu harus pandai berbicara agar tamu yang
datang tidak tersinggung perasaannya. Di samping itu juga harus sopan dan penuh
pertimbangan (mengerti kebutuhan tamu). Jangan lupa tunjukkan sikap baik dan
bersahabat saat bertemu dengan kenalan baru.
2.
Penampilan kantor.
Penampilan umum kantor dan
atasan adalah ikatan yang menggambarkan bagaimana perusahaan menjalankan
bisnisnya. Kantor yang berantakan mencerminkan pelayanan yang senada.
Sekretaris berkewajiban untuk mengembangkan tempat kerja yang rapi, efisien,
aktif tapi terkendali, serta memberi sentuhan – sentuhan pribadi, sehingga tamu
merasa diperlakukan secara personal.
3. Reservation.
Mengatur perjalanan, makan siang
atau malam, hotel, rapat, pembawa acara, dan sebagainya. Tugas tersebut harus
siap dilakukannya setiap saat bahkan pada detik – detik terakhir karena selalu
ada kemungkinan yang tidak terduga, seperti : tamu yang datang dengan tiba –
tiba, gagal memenuhi janji, dan rapat mendadak.
b.
Bertelepon
Etika umum dalam bertelepon,
antara lain :
1.
Angkatlah pesawat segera setelah telepon
berdering, jangan lebih dari tiga kali.
2.
Ucapkan salam (selamat siang, malam,
atau pagi), dan sampaikan identitas diri (nama bagian atau perusahaan), serta
hindarkan kata hallo.
3.
Berbicaralah dengan nada atau intonasi
yang baik, serta volume suara yang tidak terlalu keras (mempesona).
4.
Apabila salah sambung, berlakulah sopan
dan tunjukkan yang benar apabila mengetahui alamat atau nomor pesawat yang
dituju.
5.
Jangan meletakkan pesawat telepon
sebelum orang yang bertelepon meletakkan pesawat telepon terlebih dahulu.
F.
TATA
RUANG KANTOR
a.
Pengertian
Tata Ruang Kantor
Penyusunan alat-alat kantor pada
letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang menimbulkan kepuasan
bekerja bagi para pegawai.
b.
Perencanaan
Tata Ruang Kantor
Azas-Azas Penataan Ruang Kantor Yang
Baik
Terdapat kurang lebih empat azas pokok dalam penataan ruang kantor yang baik.
1. Azas jarak terpendek ialah suatu tata letak ruang kantor dimana proses penyelesaian suatu pekerjaan dapat dilakukan sependek-pendeknya atau dengan waktu yang efektif.
2. Azas rangkaian kerja ialah penempatan para karyawan dan alat-alat kantor yang dirunut rangkaiannya agar sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan.
Terdapat kurang lebih empat azas pokok dalam penataan ruang kantor yang baik.
1. Azas jarak terpendek ialah suatu tata letak ruang kantor dimana proses penyelesaian suatu pekerjaan dapat dilakukan sependek-pendeknya atau dengan waktu yang efektif.
2. Azas rangkaian kerja ialah penempatan para karyawan dan alat-alat kantor yang dirunut rangkaiannya agar sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan.
3. Azas
penggunaan segenap ruangan ialah tata ruang kantor mempergunakan sepenuhnya
ruang kantor termasuk di dalamnya secara vertical ke atas dan ke bawah. Azas
ini menggunakan sistem pemaksimalan suatu ruangan. Azas ini sangat baik
digunakan bagi suatu ruang kerja yang kecil namun menuntun tempat penyimpanan
yang cukup luas.
4. Azas
perubahan, dapat dilakukan apabila tata letak suatu ruang kerja diharuskan
untuk berubah karena alasan-alasan 3 hal di atas. Perubahan tata letak kantor
dapat digunakan untuk membuat suasana baru dalam suatu kantor. Azas-azas ini
sejalan dengan besar-kecil berat-ringan perabotan ruang kerja yang digunakan.
c.
Jenis
Tata Ruang Kantor
1.
Tata
ruang kantor terpisah yaitu susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan yang dibagi-bagi karena
keadaan gedung yang terdiri atas kamar-kamar.
2.
Tata
ruang kantor yang terbuka yaitu Ruangan kerja yang dipisah-pisahkan tetapi
semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar terbuka.
d.
Penyusunan
Perabot
Ada 2
perumusan tentang defenisi tata ruang kantor yaitu :
1. Penataan kantor sebagai
penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia.
2. Penataan kantor adalah penentuan
mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari sebuah
ruang untuk penggunaan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang sehemat-hematnya.
Pedoman Dalam Menyusun Tata
Ruang Kantor
1. Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan dapat menempuh jalan terpendek.
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secar lancar.
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien
4. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung dengan baik
5. Pihak luar yang datang ke kantor mendapat kesan yang baik tentang kantor tersebut.
6. Susunan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu diperlukan.
1. Pekerjaan dikantor dalam proses pelaksanaan dapat menempuh jalan terpendek.
2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secar lancar.
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisien
4. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung dengan baik
5. Pihak luar yang datang ke kantor mendapat kesan yang baik tentang kantor tersebut.
6. Susunan tempat kerja dapat diubah sewaktu-waktu diperlukan.
e.
Persyaratan
Lingkungan Fisik Kantor
Suara
1. Suara yang gaduh dapat
mengganggu efisien kerja
2. Suara dapat dikurangi dengan
lubang-lubang pentilasi agar suara terbawa angin keluar.
Warna
Warna
yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada macam dan sifatnya pekerjaan di
kantor yang bersangkutan. Jika pekerjaan membutuhkan ketenangan sebaiknya
dipakai warna biru pada dinding kantor Jika pekerjaan merupakan produktivitas
diperlukan warna putih.
Warna merupakan faktor yang penting untuk mempengaruhi keadaan jiwa pegawai. Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu : merah, kuning dan biru.
Warna merupakan faktor yang penting untuk mempengaruhi keadaan jiwa pegawai. Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu : merah, kuning dan biru.
1. Merah yaitu menggambarkan panas
dan kegemparan pekerja, dapat menimbulkan emosi.
2. Kuning yaitu menggambarkan
kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan
riang gembira.
3. Biru yaitu menggambarkan
kelembutan langit dan samudra, menyejukkan, keleluasaan, dan ketentraman.
Pengaruh warna biru dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan
darah. Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung perkantoran
yaitu :
88% warna putih, 88% campuran warna puutih dan hijau, 83 % warna abu-abu
81 % warna gading.
88% warna putih, 88% campuran warna puutih dan hijau, 83 % warna abu-abu
81 % warna gading.
Cahaya
Cahaya yang abadi / permanen : matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu
Menurut penelitian cahaya matahari mampu menembus 5-7,5 meter dalam ruangan. Cahaya terbagi 4 yaitu :
Cahaya yang abadi / permanen : matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu
Menurut penelitian cahaya matahari mampu menembus 5-7,5 meter dalam ruangan. Cahaya terbagi 4 yaitu :
i.
Cahaya
langsung seperti lampu-lampu
ii.
Cahaya
setengah langsung biasanya dibuat penopang lampu dengan kaca.
iii.
Cahaya
setengah tak langsung.
iv.
Cahaya
tak langsung. penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung karena
akan memelihara kesejukan mata.
Udara
Udara
untuk AC diruangan kantor biasanya dipakai 270 C, usaha-usaha yang dibuat yaitu
:
1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angin
2. Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja
3. Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para pekerja
1. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angin
2. Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja
3. Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para pekerja
G. PERLENGKAPAN
PERKANTORAN
a. Jenis
Perlengkapan Perkantoran
Peralatan/perlengkapan kantor adalah barang-barang yang digunakan untuk
menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan di kantor. Misalnya kertas,
amplop, pita mesin dan sebagainya. Apabila dirinci
peralatan/perlengkapan kantor dapat dibedakan menjadi:
i.
Barang yang habis pakai yaitu barang-barang kantor yang hanya dapat
dipakai 1 kali atau
tidak tahan lama. Misalnya kertas, amplop,
tinta, karbon, klip/penjepit kertas dan sebagainya.
ii.
Barang yang tidak habis pakai yaitu barang-barang kantor yang dapat di
pakai berulang kali atau tahan lama. Misalnya penggaris, hecter/stepler,
gunting dan sebagainya.
b. Jenis
Mesin Kantor
Mesin-mesin kantor adalah segala macam mesin kantor yang
digunakan untuk memproses
pekerjaan kantor. Misalnya mesin ketik, komputer, stensil, OHP, mesin foto copy, mesin hitung, mesin dikte dan sebagainya. Pesawat Kantor yaitu semua mesin kantor yang digunakan untuk mengadakan komunikasi baik di lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar kantor. Misalnya intercom, telepon, fax, dan sebagainya.
pekerjaan kantor. Misalnya mesin ketik, komputer, stensil, OHP, mesin foto copy, mesin hitung, mesin dikte dan sebagainya. Pesawat Kantor yaitu semua mesin kantor yang digunakan untuk mengadakan komunikasi baik di lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar kantor. Misalnya intercom, telepon, fax, dan sebagainya.
c. Jenis
Perabot Kantor
Perabot kantor yaitu segala macam barang/benda
kantor yang berfungsi sebagai penunjang
terhadap pekerjaan kantor. Perabot kantor juga bisa diartikan segala macam peralatan yang
berkaitan dengan tulis-menulis dan penyimpanan hasil kerja kantor. Istilah lain dari perabot
kantor adalah perkakas kantor atau office furniture. Misalnya meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya.
terhadap pekerjaan kantor. Perabot kantor juga bisa diartikan segala macam peralatan yang
berkaitan dengan tulis-menulis dan penyimpanan hasil kerja kantor. Istilah lain dari perabot
kantor adalah perkakas kantor atau office furniture. Misalnya meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya.
d. Mengelola
Perlengkapan Kantor
i.
Pengadaan,
Yaitu usaha yang bertujuan untuk memperoleh peralatan atau perlengkapan kantor
sesuai rencana kebutuhan yang telah di tentukan melalui pembelian, pembuatan
sendiri, menyewa.
ii.
Penyimpanan,
Yaitu kegiatan untuk menampung hasil pengadaan barang perlengkapan yang
meliputi segi administrative (pencatatan ke dalam buku barang) maupun segi
fisik (penyimpanan barang itu sendiri ).
iii.
Pengeluaran,
Yaitu penyaluran barang dari unit pergudangan kepala unit berdasarkan bon permintaan
dan harus di catat pada buku pengeluaran barang.
iv.
Pemeliharaan,
Yaitu segala usaha yang dilakukan terus-menerus agar barang tetap terpelihara
baik sehingga siap dipakai saat diperlukan.
v.
Penghapusan,
Yaitu usaha yang dilakukan untuk meniadakan/menghapus barang-barang dari dalam
daftar infentaris berdasarkan peraturan yang berlaku.
Komentar
Posting Komentar