Hanya Obrolan Senja
Pemimpin visioner, bagaimana menurutmu? Kau bertanya denganku? Kau lihat rumput yang bergoyang itu? Lihat Apa mereka bisa bicara? Tidak Lalu kau lihat kursi yang sedang kau duduki itu? Lihat, bahkan aku bisa merasakan keras kayu jatinya. Nah! Apa dia sedang berbicara denganmu? Tidak. Mana mungkin kursi bisa bicara! Atau mungkin aku yang tidak mengerti kalau kursi ini sedang bicara padaku. Pandai kau! Lalu siapa lagi kalau bukan kau, satu-satunya orang yang ada di sini yang kuharapkan dapat memberikan jawaban atas pertanyaanku tadi. Hahaha Ah kawan lama, selalu saja kau sulit diajak berbicara serius Aaaaah kawan lama, selalu saja kau tidak mengenal sifatku. Santailah sedikit... Jangan kau takut-takuti senja, nanti mereka pergi. Kalau mereka pergi, hilang pula jingga. Lantas dengan apalagi aku mencumbu sore jika bukan bersama jingga. Ah, sudahlah hentikan puisimu itu. Aku ingin tahu pandanganmu tentang pertanyaanku tadi....