Kata-Kata Yang Tidak Kau Dengar

Pict. We Heart It

Sebab memandangmu dari kejauhan adalah kebahagiaanku. Sebab aku selalu mengagumi gerak-gerik bibirmu mengikuti kata satu per satu. Pun jari telunjukmu menyusuri satu per satu kalimat yang ingin kutahu. Seringkali tanpa sadar aku menutup mulut sebab penuh dengan tawa gemas melihatmu membenarkan letak kacamata, tentu dari jarak yang tidak kau tahu. Sesekali kau tersenyum, aku ingin menjadi buku yang kau baca meski memang segala tentangku selalu mudah untukmu. Aku tidak mengerti, kenapa aku begitu sederhana? Begitu mudah jatuh padamu meski kau tidak seberjuang itu.

Aku ingin melihatmu jatuh cinta, entah pada apa atau siapa. Aku ingin melihatmu tersesat pada apa-apa yang kau suka, menangkap ekspresimu dalam banyak rupa. Sesekali, aku ingin melihat apa kau memiliki rona yang sama saat kita berjumpa. Tak apa, toh aku bukan apa-apa yang selalu kau doakan pada sujudmu pukul dua. Pun tak mengapa jika pada akhirnya aku bukan siapa-siapa sebab dilema tak memberiku jawaban apakah aku patah hati atau jatuh cinta.

Aku tidak bisa lari darimu, tidak pula bisa mengejarmu. Terlalu banyak sebab kenapa pada akhirnya aku hanya diam di sini, pada jarak yang selalu tidak kau tahu. Aku mencintaimu penuh tanpa perlu memintamu melakukan hal yang sama. Aku tidak pernah memaksa kita harus menjadi satu, tapi biarkan rasa dan harap ini berlabuh padamu, lebur bersama rindu dan aroma buku-buku yang kau cumbu.

Jika kau tanya kenapa aku mencintaimu, aku tidak tahu. Aku ingin selalu mencintaimu dari jauh, tidak perlu alasan yang bisa kapan saja membuatku menjauh. Cukup bagiku menjagamu, tanpa kau harus berbalik arah mengembalikan senyum, menujuku dengan rayu-rayu. Aku tidak ingin mengubah segala yang menjadi ketidaktahuanmu. Cukup kau tahu kau selalu disayangi tanpa perlu memilah yang mana punyaku. Kau akan selalu menemukan tempat mengadu dan semua lelahmu dalam diriku jika kau mau.

Aku tidak akan memintamu menjadi orang lain agar melihatku. Kau ada saja, sudah cukup buatku. Kau, mungkin akan menemukan belahan jiwa entah siapa atau aku, tapi jika kelak bukan diriku, kuharap bahagia selalu menyertaimu. Tawa itu akan selalu menjadi kabar bahwa kau bahagia dengan pilihanmu. Mas, mungkin selamanya kau tidak akan tahu bahwa ada seseorang yang tidak akan pernah bisa menjangkaumu, tapi mendoakanmu adalah caranya mencintaimu.


Komentar