Untuk Kamu
Dek, Apa kabar? Pertanyaan yang sama, apa kamu sudah menentukan akan kerja di mana? Sudah keluarkah hasil kerja kerasmu beberapa bulan yang lalu? Apakah sesuai target? Bagaimana kabar mamah, Dek? Sudah ada calon yang dikenalkan? Atau Mas harus ke sana sekarang? Hehe. Ini pertama kalinya Mas menulis untuk menjawab tulisanmu sebelumnya. Mas tidak pernah bermaksud untuk membuatmu menunggu atau khawatir terhadap apa yang Mas lakukan. Memang benar, terkadang jarak membuat ruang gerak terbatas untuk bisa melihat senyum dan tawamu yang hangat, tapi percayalah Mas tidak pernah menginginkan kamu untuk pergi. Sungguh, sekalipun tidak pernah. Ketika Mas bilang ingin dekat dengan kamu, itu sejatinya benar. Atau ketika Mas bilang kamulah satu-satunya perempuan yang bisa membuat Mas grogi, itu juga benar. Bahkan entah kamu sadari atau tidak, Mas berpura-pura salah kirim pesan Whatsapp ke kamu untuk memulai obrolan karena sebenarnya Mas rindu tapi terlalu pengecut untuk mengatakannya. ...