Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

50:50

Gambar
http://sf.co.ua/ Sempet mikir waktu itu, apa gue berhenti aja ya? Setelah dia pergi, gue kayak orang kebingungan, jadi enggak suka apa-apa. Gue nyalahin Tuhan. Gue berpikir dunia jahat banget, seolah-olah gue akhirnya paham,” Oh, jadi gini toh rasanya waktu orang-orang bilang dunia itu gak pernah adil…” gue jadi sering berpikiran buruk, kayak bahagia tuh mustahil banget buat gue. Barang mewah. Butuh waktu dua tahun buat gue sembuh. Bukan pertama kalinya gue ngerasain perpisahan, tapi kali ini kenapa lama banget buat gue sadar kalo titik balik kehidupan bisa dari mana aja. Bahkan sampe sekarang gue masih takut buat mulai lagi. Seenggaknya gue lanjut lagi, gue ngelakuin apa yang dulu sempet gue tinggalin. Gue nulis lagi. Gue jadi sadar semesta itu gak pernah jahat. Sama sekali. Gue dikasih apa aja yang gue butuhin tapi karena gue terlalu fokus ke satu orang, gue kayak nolakin semua bahagia yang dikasih buat gue. Ketemu dia, terus pisah, sekarang balik lagi jadi orang as...

3.31 Kenapa ia begitu kucintai?

Ia menjagaku seperti seorang ayah Ia mencintai seperti seorang pria Terkadang, ia tertawa seperti anak usia lima Keluh-kesahnya ingin didengarkan seperti seorang remaja. Ia bisa sehangat mentari, Bisa sedingin malam, Dan ia bisa membawaku ke mana saja lewat cerita-ceritanya. Hariku lengkap melihat wajahnya seperti bayi saat tertidur Membuatku tersenyum, menyadari aku tidak bisa lari dari seseorang yang ada di depanku ini. Kenapa ia begitu kucintai? Kadang ia bisa sangat keras kepala, Bisa begitu manis saat salah tingkah. Bernyanyilah di depannya, senyumnya akan membuatmu lupa bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Humornya sangat buruk, tapi aku selalu tertawa. Waktu terasa begitu cepat saat bersamanya Mendengar tawanya, melihat senyumnya, menikmati gerak tubuhnya yang begitu antusias saat bercerita. Aku bisa jadi apa saja di depannya. Tanpa make up, oversized tees, unbrushed teeth, or get lost in chocolate and ice cream. Ia ingin aku menjad...