Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Tulisan Ini Bukan Tentang Kamu

Ini bukan tentang kamu saja. Tentang dia, yang memikirkanmu setiap kali ia membuka mata di pagi hari. Tentang dia, yang ingin menjagamu. Tentang dia, yang selalu bertanya kabarmu, apakah kau baik-baik saja di sana. Tentang dia, yang selalu menyisihkan sayuran di piringnya untukmu agar kau tetap sehat. Tentang dia, yang selalu mendoakanmu. Tentang dia, yang selalu menatapmu diam-diam. Tentang dia, yang selalu memasukkan jaket ke dalam tasmu. Tentang dia, yang belajar membuat telur setengah matang karena kau suka seperti itu. Tentang dia, yang akan selalu menyelimutimu saat kau ketiduran. Tentang dia, yang tidak akan mematikan TV karena kau terbiasa tidur dengan cara seperti itu. Tentang dia, yang tidak lagi mematikan lampu di malam hari. Tentang dia, yang akhirnya mau melipat halaman novel kesukaanmu yang tertinggal di ruang tamu padahal ia benci melakukan itu. Tentang dia, yang tetap tertawa pada lelucon yang kau ulang-ulang. Tentang dia, yang selalu mendukung semua keputusanmu....

I LOVE YOU

Mungkin memang harus mabuk dulu agar aku bisa katakan. Kamu boleh anggap ini sebuah kesalahan, tapi yang jelas ini bukan lelucon. Aku bukan orang yang ekspresif dengan perasaan, bahkan berdiri di depan cermin aku bisa canggung dengan diriku sendiri. Meski aku selalu nyaman bersamamu, ada hal yang selalu kutekan dan tidak pernah berhasil untuk kusampaikan. Entahlah, hatiku terlalu bodoh dan lemah. Sudah banyak waktu terbuang sia-sia dengan kenyataan aku menyesal tidak mengatakannya. Saat di depanmu, aku bertingkah berlawanan dengan apa yang kusiapkan pada malam-malam sebelumnya. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Sudah kukatakan malam ini, dua kali dengan terbata-bata dan terdengar tidak jelas. Kau tidak percaya, satu hal yang mungkin tidak akan pernah kulakukan lagi. Kau hanya diam dan tersenyum, sedangkan aku menunggu balasan. Setidaknya katakan sesuatu. Esok pagi, aku masih harus berpura-pura lupa tentang malam ini. Kemungkinan yang paling besar adalah kau tidak ingin mene...

Bukan Buat Ipin

Bulan Oktober adalah bulannya. Semoga tulisan ini tidak terlambat karena aku tidak tahu tanggal pastinya. Sebenarnya tidak hanya bulan Oktober saja, ada bulan dan tanggal lainnya yang mengantre untuk diisi kenangan setiap tahunnya. Tiga tahun belakangan keberadaanku di antara mereka mulai bisa dihitung jari dan hari demi hari kehadiranku tidak lagi sesempurna angka sepuluh. Aku menyadari mungkin ini egois, perlahan-lahan tanpa kusadari celoteh mereka mulai jauh terdengar ditutupi rutinitas yang justru membuatku diam di tempat. Satu hal yang kutakutkan adalah suatu hari aku tidak lagi bisa menebak pola dan tingkah laku mereka sama seperti aku lupa dengan hari ulang tahun mereka. Sebenarnya, untuk hal ini aku menolak untuk ingat, untuk berbasa-basi dengan ucapan selamat. Aku tahu, di antara kalian aku yang paling keras kepala untuk tidak memberi dari yang paling sederhana. Selama bersama, sedikit sekali hal-hal sepele yang kulakukan—sesederhana bertanya apa kabar, bilang ...