:)
Untuk kau yang terpilih,
Selamat sebab mencintai dan dicintai oleh seseorang
lelaki yang begitu baik. Selamat juga untuk kamu yang akhirnya menemukan
seseorang perempuan lebih baik dariku. Sebentar saja, biarkan aku bercerita
kepada perempuanmu agar tidak ada kata lelah dan berhenti dalam perjalanannya
mengenalmu.
Lelakimu itu penyuka kopi. Sesekali temanilah ia sebab
saat bersama dulu, aku justru memintanya berhenti. Dia suka tiba-tiba merasa
lapar pada tengah malam, maka dengarkan keluhannya. Sesekali ia ingin dimanja
minta disuapi, yang harus kamu lakukan berhentilah bersikap gengsi. Kadangkala ia
merasa kesepian dan overthinking,
tunggu saja, jika ia merasa siap maka dengarkan keluh-kesahnya sebab ia tidak
semudah itu menceritakan perasaannya.
Bersabarlah, ia masih memiliki anak kecil di dalam
dirinya–egonya adalah salah satu cara agar seorang ibu dalam dirimu
memperhatikannya. Ia cukup sibuk demi memprioritaskan dirimu. Ia tidak
mengabaikanmu, maka berprasangka baiklah. Pesan singkatmu pagi ini mungkin akan
dibalas malam nanti, jadi hargailah kerja kerasnya – tapi jika sebaliknya – sempatkanlah membalas pesan singkatnya
secepat mungkin sebab ia masih seorang anak kecil untuk hal-hal semacam ini.
Dia suka olahraga, terutama badminton. Sesekali temanilah ia latihan, jadilah bagian dari
semangatnya. Agar dia selalu merasa kau memberinya dukungan dalam segala hal. Dia
tidak suka menonton TV, lebih suka bertemu teman lama dan orang-orang baru. Maka
jangan pernah kau memaksanya untuk memilih antara kau dan teman-temannya – jika
begitu – kau sudah membuatnya kecewa.
Pahami keras kepalanya, jika ia berkata “tidak”
berbicaralah lebih lembut untuk meredam amarahnya. Sesekali ia akan memaksa
untuk mengantarmu pulang, meski ia lelah, masih ada agenda setelahnya – ia akan
bersikeras. Turuti saja permintaannya sebab aku ingin kau menikmati setiap
momen bersamanya lebih lama, tidak sepertiku – dulu – saat ia memastikan aku
benar-benar hilang di balik pintu, aku menyadari ia tidak pernah memilihku.
Masih ada banyak hal tentang dirinya, tapi tak perlu
kuceritakan padamu. Seiring berjalannya waktu kau akan memahaminya, dan bahkan
mungkin kau menjadi alasannya berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Titip
dia ya. Jaga ia semampumu. Berbahagialah dengannya. Tak perlu jadi orang lain
sebab ketika ia memilihmu, ia telah mempercayakan segalanya untukmu. Dia sudah
kehilangan wanita yang sangat dicintai – ibunya – maka jangan buat ia merasakan
kedua kalinya. Aku tidak ingin ia sedih dan menutup diri lebih dalam lagi. Tolong
jangan buat aku berpikir bahwa melepasnya adalah usaha yang sia-sia. Jadilah sebuah
pulang untuk ia selamanya.
Dan untuk kamu, berhentilah ragu-ragu. Tidak semua
perempuan bisa seperti ibumu. Perempuan yang bersamamu saat ini punya cara lain
untuk membahagiakanmu. Jangan terluka lagi seperti saat kau bersamaku, jangan
menghilang lagi dari siapapun yang mencintaimu.
Our September is end. Goodbye.
Komentar
Posting Komentar