Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Make A Wish!

Gambar
we heart it Aku tidak terbiasa mengucap selamat untuk siapapun yang mengulang tahun. Kalau diingat-ingat, bisa dihitung jari aku melakukannya—itupun kepada keluargaku. Beberapa hari lalu ada perayaan untukmu. Aku tidak bisa melakukan banyak hal, komunikasi kita terbatas bahkan aku dan kamu sudah jelas mau ke mana setelah ini, kita akan berada di arah yang berbeda. Kini, kau adalah teman yang diam-diam selalu ku pantau. Kau memberiku ruang untuk jatuh hati diam-diam, meski aku tidak berbakat. Aku aminkan segala doa yang kau panjatkan. Bertambah usia adalah di mana kau menabung   mimpi-mimpi baik dari orang-orang di sekelilingmu.  Ada banyak harapan dariku—kau di sana, mari kita aminkan bersama. Segala bentuk semoga yang aku ucapkan tidak akan pernah bisa melampaui senyum ibuk dan cemas bapakmu 25 tahun yang lalu. Di setiap tarikan nafas dan keringat orang tuamu ada keinginan terdalam yang mungkin mereka lupa katakan karena terhalang rengekan sepeda barumu—jadila...

:)

Untuk kau yang terpilih, Selamat sebab mencintai dan dicintai oleh seseorang lelaki yang begitu baik. Selamat juga untuk kamu yang akhirnya menemukan seseorang perempuan lebih baik dariku. Sebentar saja, biarkan aku bercerita kepada perempuanmu agar tidak ada kata lelah dan berhenti dalam perjalanannya mengenalmu. Lelakimu itu penyuka kopi. Sesekali temanilah ia sebab saat bersama dulu, aku justru memintanya berhenti. Dia suka tiba-tiba merasa lapar pada tengah malam, maka dengarkan keluhannya. Sesekali ia ingin dimanja minta disuapi, yang harus kamu lakukan berhentilah bersikap gengsi. Kadangkala ia merasa kesepian dan overthinking , tunggu saja, jika ia merasa siap maka dengarkan keluh-kesahnya sebab ia tidak semudah itu menceritakan perasaannya. Bersabarlah, ia masih memiliki anak kecil di dalam dirinya–egonya adalah salah satu cara agar seorang ibu dalam dirimu memperhatikannya. Ia cukup sibuk demi memprioritaskan dirimu. Ia tidak mengabaikanmu, maka berprasangka baik...