Make A Wish!
we heart it Aku tidak terbiasa mengucap selamat untuk siapapun yang mengulang tahun. Kalau diingat-ingat, bisa dihitung jari aku melakukannya—itupun kepada keluargaku. Beberapa hari lalu ada perayaan untukmu. Aku tidak bisa melakukan banyak hal, komunikasi kita terbatas bahkan aku dan kamu sudah jelas mau ke mana setelah ini, kita akan berada di arah yang berbeda. Kini, kau adalah teman yang diam-diam selalu ku pantau. Kau memberiku ruang untuk jatuh hati diam-diam, meski aku tidak berbakat. Aku aminkan segala doa yang kau panjatkan. Bertambah usia adalah di mana kau menabung mimpi-mimpi baik dari orang-orang di sekelilingmu. Ada banyak harapan dariku—kau di sana, mari kita aminkan bersama. Segala bentuk semoga yang aku ucapkan tidak akan pernah bisa melampaui senyum ibuk dan cemas bapakmu 25 tahun yang lalu. Di setiap tarikan nafas dan keringat orang tuamu ada keinginan terdalam yang mungkin mereka lupa katakan karena terhalang rengekan sepeda barumu—jadila...