Pamit
Maaf, beberapa hari yang lalu sempat meracau yang mungkin membuatmu kaget karena rutinitas dan rindu yang tak sudah-sudah membuat semuanya terjadi secara tiba-tiba. Kamu bisa protes, bisa saja, semua orang punya rutinitas dan masalah tapi tidak perlu sampai mengganggu kenyamanan orang lain seperti yang saya lakukan. Saya bisa saja bertahan lebih lama lagi, bisa saja, atau membiarkan semua hilang tanpa harus izin dan berpamitan. Sayangnya, saya tidak terbiasa mengumpulkan gengsi, sukarela menyiksa diri sendiri, menerkan-nerka kehidupanmu di sana. Saya menyukai kamu. Tidak persis begitu yang saya katakan, lebih tepatnya memberi tahu bahwa kemarin saya menyukai kamu dan sekarang saya ingin berhenti, walaupun mungkin di kemudian hari saya masih tidak bisa melupakan, setidaknya kamu tahu saya menyukaimu, pernah. Saya hanya ingin kamu tahu, bahkan tanpa bertanya bagaimana perasaanmu. Bagi saya tidak perlu. Saya tidak sedang mencari kepastian apakah yang saya utarakan berbalas atau tid...