Peluk Aku
seseorang
dalam pelukan,
Halo.
...
Rasanya aneh ketika
kutahu hari ini adalah hari terakhir kita bersama. Tidak pernah terbayangkan
olehku, dan jujur, aku bingung harus bersikap seperti apa di depanmu. Aku tidak
bisa tidur memikirkan apa yang akan aku lakukan ketika melihatmu. Aku berusaha
kuat untuk menjadi diriku sendiri, ceria dan ingin membuatmu tertawa. Aku ingin
membuat kenangan yang indah untuk kita. Namun, aku tidak bisa menahan diriku
ketika menatap matamu yang berkaca-kaca.
Kau biasanya
bertingkah lucu dan ceria, pagi ini wajahmu serius dan pendiam. Entahlah,
rasanya canggung. Sepertinya kita tidak pernah bertemu dalam keadaan seserius
ini. Kau berusaha untuk tersenyum dan terlihat gembira. Kau tahu? Aku sangat ingin memelukmu. Hal yang jarang kita
lakukan, karena seperti yang kau tahu aku bukanlah seorang yang romantis. Aku
sangat ingin melakukannya, tapi aku tidak bisa mengatakannya. Bagiku, I Love You adalah ungkapan kasih sayang
terbaik yang bisa kulakukan.
Jika kau menjauh selangkah dariku, aku akan maju
selangkah ke arahmu. Aku ingin mengatakan hal ini kepadamu. Kau menangis
begitu sedih, membuat hatiku sakit melihatmu. Kau adalah wanita yang proaktif
dan antusias. Setiap kali memikirkannya, aku merasa malu dengan diriku sendiri
yang bersikap pengecut selama bersamamu. Padahal kau menyukai laki-laki yang
tegas dan bisa memimpinmu. Maafkan jika aku belum bisa sampai pada level
seperti itu.
Kau peduli terhadapku,
mengerti apa yang kubutuhkan. Terimakasih atas perhatianmu selama ini. Rasanya mengharukan, menyadari kau menjadi seseorang
yang memikirkan hal-hal yang kuperlukan. Kau tidak perlu berusaha untuk
tampil cantik, karena aku menyukai segala yang ada padamu. Kau tidak perlu
menahan airmatamu, karena kau tetap terlihat cantik meski sedang menangis.
Aku tidak mengatakan
"aku menyukaimu" dan "aku mencintaimu" lebih banyak
dibandingkan dengan kepribadianmu yang terbuka selama ini. Maafkan. Semua itu
kulakukan bukan karena aku menghindarimu, tapi karena aku lebih mencintaimu tanpa bisa berkata apa-apa lagi. Kau sudah
tahu bahwa aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu. Dan mengejutkan,
bahwa perasaanku tidak berubah sedikitpun. Aku tidak perlu menutupnya dengan
mengatakan aku menyayangimu. Kau yang paling tahu bagaimana perasaanku, bahkan
ketika diriku terlalu malu dan bingung untuk mengatakannya kepadamu. Kau yang
seringkali mendorongku untuk jujur dan mengekspresikannya, meski selalu saja
harus kau yang lebih dulu memulai. Maafkan aku. Itu mengapa ketika kemarin kau
bilang I Love You, aku hanya bisa
tersenyum. Kau bisa lihat wajah dan telingaku memerah ketika mendengarmu.
Aku tidak akan
melupakan bagaimana kau melindungiku ketika aku ketakutan nonton film horror.
Kau menghapus airmataku. Kau menghiburku dengan wajahmu yang mengerucut seperti
ikan ketika kita naik sebuah wahana di taman hiburan. Kau berteriak ketakutan
dan memegang tanganku erat. Hal inilah yang membuat hatiku sakit ketika harus
berpisah denganmu. Kau selalu menjadi dirimu
sendiri dan menerimaku apa adanya yang justru membuatku ingin menjadi lebih
baik lagi. Kau adalah wanita yang lucu dengan segala kepribadianmu.
Kau bertanya padaku,
"berapa skor yang kau berikan untukku?"
"kau
yang kucari selama ini."
Dari
seseorang yang mendapat nilai 100 darimu.
Komentar
Posting Komentar