Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Ki(cin)ta.

Gambar
Hujan meluruhkan rindu kita ke tanah. Bau tanah terus dipeluk hujan menguap bersama segala alpa, menghilang di udara berdesak-desakkan dengan sedih dan airmata. Aku bersembunyi di balik jaketmu, meski dingin tetap menggelitik pori-pori kita, menumpahkan segala cinta di sela-sela jemariku dan bibir kita yang menyatu. Senyum kita adalah haru yang mesra yang menelanjangi satu per satu kasih sayang dari mata ke mata. Saat ini, cukup dengan begini. Tidak perlu ada kata, peluh dan desah untuk mengaktifkan debar-debar cinta di balik dinding yang kaku dan tampak gelisah karena lama tak kita sapa. Kita adalah bahagia yang ada. Bukan hanya mengejar tawa, tapi juga segala kesal, resah,dan  marah. Kita adalah mahakarya dalam segala cacat yang kita punya, yang tak pernah habis dijelaskan dengan huruf dan angka. Inilah kita. Ada kamu yang terus menciumi ketidaksempurnaanku. Ada aku yang mencandu kebodohanmu. Ada cinta yang melahirkan kita. Ada segala percaya dan menerima yang mengutuk...

Manusia : binatang berdiri.

Gambar
Manusia adalah binatang berdiri, setidaknya itulah asumsi. Bergincu merah pada bibir-bibir tebal di malam hari. Berjas berdasi para lelaki di pinggiran kali. Manusia kadang tak punya harga diri. Lupa memberi harga, tapi terkadang mem bandrol terlalu tinggi. Mengapa seperti itu? Tidak pantas menyebut kita adalah binatang. Baiklah, bagaimana dengan binatang berdiri adalah manusia? Itu sama saja. Intinya kamu menyamakan kita (manusia) sebagai binatang. Bukankah begitu kenyataannya? Terlalu lazim jika saya bilang tingkah laku manusialah yang memaksa saya berkata seperti itu. Tetap saja itu tidak baik. Tandanya kamu tidak bersyukur diciptakan paling sempurna di antara makhluk lainnya termasuk binatang atau hewan lebih halusnya. Kalau begitu saya sebut saja manusia adalah peniru binatang, atau binatang adalah peniru manusia. Manusia sedang meng imitasi kan dirinya seperti binatang, berbulu dan berduri. Sedang binatang meniru manusia,  setia dan peduli. ...