Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Tanggal Dua yang Kesepian

Kamu menutup semua akses komunikasi. Aku tau, aku belum cukup tahu diri untuk berhenti. Apa masih boleh aku merindukanmu? Aku tidak tanya ini pantas atau tidak. Tentu, tidak pantas seperti yang sudah kubilang aku belum cukup dewasa untuk menerima sebuah perpisahan. Kukira sedang di fase trauma, atau mungkin aku yang terlalu keras kepala untuk melupakan. Kadang aku marah padamu. Tenang saja, kemarahanku tidak akan menganggumu. Apa tidak pernah terlintas sebentar saja kamu memikirkanku? Atau kamu sudah terbiasa tega tak ingin tahu keadaanku? Bisa kau bayangkan bagaimana rasanya merindukan seseorang begitu lama, berhari-hari, sementara wajahnya mulai samar-samar di kepala? Bukan sudah melupakan, tetapi karena sudah begitu jauh kita sekarang. Tidak perlu diberitahu lagi. Aku tahu, aku bodoh. Seperti yang pernah kamu katakan, apa yang bisa aku harapkan dengan menyukai laki-laki sepertimu. Aku juga ingin berhenti, sungguh. Tapi sebentar saja bisa kamu bayangkan bagaimana lelahnya menjadi aku...