Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022
Karena ketidakpedulianku, aku ingin tahu dari sudut pandangnya. Sedalam apa rasa kesepian yang tidak pernah ia tunjukkan, bahkan mungkin di depan "teman seumur hidup"nya. Dari sebuah kursi yang menjadi tempat ia bersantai sehari-hari, kursi kayu usang yang sering berderit setiap kali ia duduk. Bantalan kursi yang sudah tipis menandakan betapa banyak waktu berlalu  ia habiskan untuk menekuni setiap tingkah laku yang kami lakukan. Namun begitu, kursi tersebut sudah seperti teman yang selalu memberi kenyamanan.  Malam, di mana ia seringkali tersesat dalam kewajibannya yang tidak pernah usai. Ia tutupi dengan senyuman, atau sekadar kelakar dengan cerita berulang-ulang. Tahu kenapa ia sering membuat lelucon yang sama? Karena ia ingin selalu melihat tawa kami pada lelucon pertama. Di balik kacamatanya, ada wajah yang lelah seharian menemui terik untuk mencari ini-itu yang kami inginkan. Bahunya yang mulai turun, membuatku ingin memahami seberat apa beban yang tak pernah ia ceritak...