Kau Baik-Baik Saja
Kau kehilangan (lagi),
waktu menjadi antagonis yang bisa kau salahkan. Kau percaya ia sedang tersesat
dan akan kembali-kali ini-. Atau kau lupa, kau memang bukan tujuannya. Kau memilih
menunggu. Tidak tahu malu. Sebenarnya kau hanya bmbang- bertahan atau melepaskan-
sebab kerja hatimu telah terbiasa menangkap harapan hingga lupa dengan
logikamu. Jika kau temukan dirimu menahan sesak, menangis pukul tiga pagi karena
riuh kepalamu, harusnya kau sadar sudah saatnya kau pergi. Tubuhmu ingin
kau mengerti bahwa ia tak akan kembali. Pertemuan itu tidak pernah menjadikanmu
sebagai pulangnya, kepergian yang kau tangisi itu memang tidak bertujuan untuk
kembali.
Kau tidak harus selalu bahagia.
Tidak semua dapat kau baca termasuk perpisahan. Abu-abu di matamu biarkanlah mengalir
membawa sesal dan andai. Kau biarkan kalimat menggantung di mulutmu, sebab matamu
menyaksikan airmata yang jatuh lebih dulu. Tidak ada yang harus pergi lebih
awal. Kau sedang tidak balapan siapa yang paling cepat melupakan. Biarkan
ikhlas datang belakangan. Kau berhak marah, juga menangis. Bahkan harus. Kau harus
menyesal dan meluangkan waktu untuk menyalahkan diri sndiri agar kerja hatimu kembali
bisa dikendalikan oleh kepala, agar kau sadar pernah berlebihan peduli. Memang,
tak ada yang salah perihal perasaan. Kau manusia, berhak membaginya untuk siapa
saja. Tapi sekarang ia telah pergi, lebih dari itu, dia sudah ada yang memiliki.
Apa sekarang kau baik-baik
saja? Tidak harus. Kau tidak salah untuk tidak baik-baik saja, sebab setelah
ini kau tidak akan lagi sama. Kau akan lebih hati-hati untuk sekedar berkeluh
kesah, tidak lagi mencari hanya untuk meredam riuh kepala dalam rupa-rupa peluk,
mengemis genggam hanya untuk hatimu yang sedang rapuh. Kau tau mampu berdiri sendiri
di atas kaki yang jati dan pikiran yang membumi. Kau akan menemukan
pilihan-pilihan yang rumit seiring bertambahnya usia. Biarkan senja-senja yang
patah, tinggalkan pagi dengan luka yang menganga. Kau akan ditemani suka, sebab
kau memilih apa adanya dan melaluinya. Kau hanya perlu berdamai dengan
dirimu sendiri. Kau (sudah tentu) akan baik-baik saja.
Komentar
Posting Komentar